Statistik dalam kamus bahasa Indonesia memiliki arti data yang berupa angka yang dikumpulkan, ditabulasi, digolong-golongkan sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai suatu masalah atau gejala. Bentuk penyajian data dalam statistik tidaklah tetap, namun beranekaragam bentuknya. Secara umum data statistik menggambarkan suatu problema kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel atau diagram. Nama tabel statistik selanjutnya akan tergantung dari masalah atau data yang dijelaskannya, misalnya tabel populasi ikan, statistik pertumbuhan penduduk, statistik produksi tempe, statistik penurunan hasil tangkapan ikan laut dan lain-lain.
Statistika merupakan cabang matematika terapan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data (fakta), penataan data, pengolahan dan analisis data, serta pembuatan kesimpulan dari data. Kesimpulan selanjutnya dijadikan rekomendasi sebagai dasar pembuatan keputusan. Oleh karena dasar berpijak dalam statistika adalah data / parameter atau fakta maka pendekatan berpikir yang paling banyak digunakan ialah pendekatan induktif (Suhandoyo, 2014).
Ilmu statistika terapan yang biasanya digunakan dalam ilmu biologi adalah biostatistika atau biometri. Biostatistika digunakan dalam biologi untuk merancang percobaan biologi, mengoleksi data, mengumpulkan data, dan menganalisis data. Penggunaan biometri sering digunakan untuk memecahkan permasalah dalam biologi dengan menerapkan metode statistika. Dari penerapan metode statistika tersebut membuat semakin majunya ilmu biologi, cabang-cabang ilmu biologi dan ilmu terapan dari biologi sendiri. Sekarang banyak cabang-cabang dari ilmu biologi menggunakan statistika, seperti taksonomi yang dulu dipandang jauh dengan penerapan statistika namun sekarang statistika juga digunakan oleh ilmu taksonomi untuk mengembangkan penemuan-penemuan klasifikasi.
Dalam mendapatkan data pada penelitian biologi biasanya menggunakan metode-metode sebagai berikut:
- Metode Observasi. Metode observasi juga disebut dengan metode non-eksperimen. Dalam metode ini dilakukan adanya pengukuran oleh peneliti. Hasil yang didapat dari metode ini berupa deskripsi dari variabel yang diamati sehingga metode observasi juga disebut dengan metode deskriptif.
- Metode Survei. Metode survei berbeda dengan metode observasi, karena metode survei hasilnya berupa laporan yang didapat dari yang diteliti merupakan hal yang diinginkan oleh peneliti. Proses laporan dapat berupa tes, wawancara maupun angket. Sehingga metode ini sering disebut dengan metode eksperimen. Jadi metode survei hanya akan digunakan jika yang diteliti adalah manusia. Oleh karena itu bahan atau material penelitian tentang manusia dinamakan subjek penelitian.
- Metode Eksperimen atau Percobaan. Dalam metode eksperimen terjadi adanya manipulasi pada variabel bebasnya. Sehingga metode ini menggendalikan variabel bebasnya sesuai kehendak peneliti dan keperluan penelitian. Hal ini dilakukan agar terlihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel.
Dari metode observasi dan metode survei dapat dihasilkan berupa konsep perbandingan. Yang dibandingkan dalam hal ini adalah perbedaan nilai variabel tergayut akibat dari perbedaan nilai variabel bebas. Jika variabel bebasnya berupa variabel kuantitaif jadi disebut taraf atau level. Sedangkan variabel bebasnya berupa variabel kualitatif maka disebut dengan kategori.
Dari semua metode yang dilakukan tersebut di atas, maka akan didapatkan hasil pengamatan yang berupa data. Agar data tersebut dapat diinterpretasikan dan dipresentasikan maka harus dianilisis dan diolah oleh ilmu statistika. Namun jenis data yang dapat diolah oleh statistika berupa data kuantitatif.
Dalam mengolah data secara statistika maka peneliti memerlukan cara dengan: (1) Mencari hubungan antar satu variabel dengan variabel yang lain, (2) Mencari deskripsi suatu variabel, (3) Menentukan perbedaan respons yang diakibatkan dari perlakuan yang diberikan.
Peran statistika dalam alur pengambilan konsep biologi adalah untuk menghubungkan antara fakta dan konsep yang didapat. Sehingga statistika penting dalam penarikan konsep dengan menggunakan pendekatan induktif melalui penggunaan metode observasi atau survei atau dengan menggunakan pendekatan dedukto-verivikatif yang menggunakan metode eksperimen.
Untuk menganalisis data dengan menggunakan statistika, dapat dilakukan dengan menggunakan metode statistika deskriptif maupun statistika inferensial yang berdasarkan tujuan dari penelitian tersebut. Statistika deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan, melukiskan atau memerikan serta menganalisis keadaan suatu kelompok data tanpa diikuti oleh pembuktian hipotesis. Dalam statistika deskriptif hanya dibicarakan cara atau metode pengumpulan data, penyajian dan penyederhanaan data, sehingga informasi yang dikandung data yang bersangkutan menjadi mudah dipahami oleh masyarakat secara umum. Sedangkan Statistika inferensial
membicarakan tentang cara mengumpulkan data, menganalisis data dan selanjutnya membuat kesimpulan dari data tersebut. Termasuk dalam kawasan statistika inferensial adalah adanya pembuktian hipotesis, sehingga kesimpulan dapat disarikan. Statistika inferensial masih dibagi menjadi dua yaitu statistika parametik atau statistika non-parametik. Jika seorang peneliti menggunakan statistika inferensiasi maka akan menggunakan persamaan matematika yang berlaku pada populasi yang diteliti. Dalam menggunakan statistika inferensial terdapat 2 kemungkinan, yaitu saat melakukan analisis data dan peneliti belum menemukan persamaan matematika yang akan digunakan. Maka peneliti tersebut justru bertujuan untuk menemukan persamaan matematika yang belum ada tersebut. Sehingga setelah peneliti menemukan persamaan matematika yang diperlukan maka akan diperoleh konsep biologi yang dicari.
Untuk menginterpretasikan model matematika yang diperolah ke dalam konsep biologi yang dicari tadi, maka memerlukan tahapan pertama dengan menemukan model yang sesuai, kemudian mencari data secara biologi yang nyata lalu dilanjutkan dengan merumuskan model. Setelah model tersebut sudah dirumuskan, lalu metode tersebut diuji agar dapat mengetahui tepat atau tidaknya metode tersebut digunakan. Lalu model yang tepat diinterpretasikan yang hasilnya nanti berupa konsep biologi. Jika sudah tersedia model matematika untuk mengolah data. Jadi peneliti hanya butuh data, kemudian dianalisis dan setelah mendapatkan akhirnya lalu diinterpretasikan. Namun permasalahannya, peneliti harus menetukan model matematika mana yang sesuai dengan yang dimaksud. Sehingga diperlukan rencana yang matang dalam menjalankan penelitian.
Metode statistika parametik merupakan metode yang memerlukan data yang kuantitatif dengan menggunakan data interval atau rasio. Rasio merepakan nilai yang dapat dibedakan, diurutkan, dan mempunyai jarak tertentu sehingga bisa dibandingkan. Biasanya statistik parametik dapat mengetahui suatu penyebaran normal atau tidak. Sedangkan statistika non-parametik merupakn metode yang memerlukan data dengan data ordinal dan nominal. Data ordinal adalah hasil pengukuran yang didapat dengan menggunakan skala ordinal. Data nominal adalah pengukuran yang menggunakan skala nominal. Statistika ini tidak mementingkan penyebaran parameter suatu populasi.
Kesimpulan :
- Statistika membantu dan berperan besar di dalam pengumpulan datadata atau fakta, pembuatan rumusan hipotesis-hipotesis, penyusunan rencana pembuktian hipotesis, pelaksanaan pembuktian hipotesis, analisis dan penyajian data serta interpretasi hasil.
- Mengingat demikian besarnya peranan statistika dalam proses penelitian, maka pemahaman tentang penerapan statistika sangat dibutuhkan.
Pustaka :
Hapsari, D.P. 2012. MAKALAH PENERAPAN STATISTIKA DALAM BIOLOGI. JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET, SURAKARTA. http://dianaph.blogspot.com/2012/03/tugasku-peranan-statistika-dalam.html.
Suhandoyo. 2014. Biometri UNTUK PENELITIAN BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.
Note :
Untuk peserta matrikulasi Biologi (Statistika) FMIPA ULM Semester ganjil 2018/2019 silakan klik tautan berikut ini untuk mengisi biodata dan diskusi mengenai materi Matrikulasi Biologi
Tinggalkan komentar