Ekologi Lanjut – Pertemuan 9. Konsep Populasi

Apa yang dimaksud dengan populasi? Sebuah populasi dikatakan sebagai satu kelompok individu yang berasal dari jenis yang sama dan menempati area tertentu yang relatif sama. Ilmu yang memelajari populasi adalah ekologi populasi yang fokus kajiannya ialah pada faktor-faktor yang memengaruhi ukuran populasi sepanjang waktu.  Dalam hal ini ciri-ciri populasi akan selalu terkait dengan parameter kepadatan/kerapatan dan penyebaran/dispersi. Kepadatan adalah jumlah yang menunjukkan keberadaan individu pada unit area atau volume tertentu pada waktu. Sedangkan penyebaran adalah pola penempatan individu pada ruang tertentu yang dianggap sebagai batas-batas sebuah populasi.

Apakah batas populasi selalu sama? Batas populasi selalu menunjukkan dinamika atau perubahan, dimana hal ini akan selalu tergantung dari tempat atau habitat atau ruang populasi itu berada dan pada waktu populasi itu menggunakan tempatnya.

Coba lihat, apakah ini contoh populasi?  These iguanas live in trees over a River in the North East corner of Costa Rica. Like many lizards, iguanas are cold-blooded, which means they don’t generate their own heat. However, these animals have adapted to live in a wide range of environments. While usually found in rainforest or near water, species of iguanas can be found in the desert and in other land environments where they get their water from their food sources.

Pola Penyebaran Populasi. Ada tiga bentuk pola penyebaran populasi yakni seragam, acak, dan mengelompok.  Penjelasannya adalah sebagai berikut : Uniform and random distributions are relatively rare and occur only where environmental conditions are fairly uniform. A uniform distribution results from intense competition or antagonism between individuals. Random distribution occurs when there is no competition, antagonism, or tendency to aggregate. The conditions are uniform.  It is rare for all these conditions in the environment to be met. Clumping is the most common distribution because environmental conditions are seldom uniform, reproductive patterns favor clumping, and animal behavior patterns often lead to congregation. The optimum density for population growth and survival is often an intermediate one; undercrowding can be as harmful as overcrowding (Gambar 1).

pola penyebaran populasi

Gambar 1. Bentuk pola penyebaran populasi yang umum dijumpai di lingkungan

Pada lingkungan nyata, pola penyebaran populasi yang mengelompok (clumped) cenderung banyak ditemukan pada tipe populasi yang menjadi pemangsa. Contohnya : populasi domba di padang rumput, populasi ikan di dekat batu karang, ataupun populasi penyu di pesisir pantai.  Lalu apa yang menyebabkan populasi organisme yang berbeda ini mengumpul? Jawabannya bahwa distribusi kelompok dalam spesies tertentu akan bertindak sebagai mekanisme untuk melawan predasi (pemangsaan) serta bagi pemangasa akan menjadi mekanisme yang efisien untuk menjebak atau menyudutkan mangsa. Bukti-bukti telah banyak ditunjukkan bahwa satu paket binatang yang lebih berkumpul dalam besar cenderung memiliki kemampuan pembunuhan dalam jumlah yang lebih besar.

Cara menduga ukuran populasi.  Ada tiga macam teknik yang bisa digunakan untuk mengukur seberapa besar populasi yang ada di suatu tempat (terkait jumlah dan kelimpahan). Cara pertama adalah menghitung total jumlah individu. Teknik ini mudah dilakukan jika organisme yang diukur ukurannya besar dan luasnya wilayah yang dijelajahi tidak terlalu besar. Cara kedua dilakukan dengan cara membagi area yang diamati menjadi bentuk kuadran, kemudian hitunglah jumlah individu yang ada di beberapa kuadran. Selanjutya anda bisa anda memperkirakan populasi di seluruh area.
Cara ketiga adalah Teknik Mark-and-recapture: Dalam hal ini sejumlah individu terbatas (misalnya 20) ditangkap secara acak dan ditandai dengan menggunakan pewarna atau tag, kemudian dilepaskan kembali ke lingkungan asalnya. Di lain waktu kelompok hewan kedua ditangkap secara acak dari populasi dan persentase individu yang ditandai juga ditentukan. Jika 10% dari hewan yang berada dalam kelompok kedua ini berhasil ditangkap kembali, maka 20 yang asli (diperoleh dari penagkapan pertama0 jumlahnya mewakili 10% populasi keseluruhan sehingga populasinya adalah 200. Anda bisa lihat rumus menggunakan metode ini (CMR=Capture Mark Recapture) ada pada Gambar 2 berikut ini.

Rumus metode CMR

Gambar 2. Rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah populasi menggunakan metode tandai-tangkap-tandai kembali (CMR).

Mari kita lihat contohnya.  Dua puluh individu ditangkap secara acak dan ditandai dengan menggunakan pewarna atau tag dan kemudian dilepaskan kembali ke lingkungan. Dalam kasus ini maka jumlah hewan yang ditandai n1= 20.  Di lain waktu kelompok hewan kedua diambil secara acak dari populasi tersebut. Beberapa individu yang sudah ditandai, katakanlah 10 individu (x) yang ditandai berhasil ditangkap kembali dari total 35 individu yang berhasil ditangkap kedua kalinya. Maka kita sekarang tahu bahwa n2 = 35 dan x = 10. Jadi, terapkan rumus dan pecahkan untuk perkiraan ukuran populasi : 𝑁 = 𝑠𝑛 / 𝑥 = (20)*(35) / 10 = 700/10 = 70.  Oleh karena itu, jumlah populasi yang berada di tempat tersebut diperkirakan sebanyak 70 individu.

Kesimpulan

Konsep populasi adalah dinamis, sesuai dengan keadaan waktu dan tempatnya. Pembatasan populasi hanyalah disebabkan oleh keterbatasan manusia dalam mengamati dan menentukan batas-batas populasi secara tetap.

Tugas :

  1. Baca, catat kembali dan fahami tulisan di atas,berikanlah komentar, saran, atau tambahan materi yang dianggap perlu ditambahkan.
  2. Silakan kerjakan soal dan tugas dengan cara klik tautan ini! 
  3. Kumpulkan tugas makalah dengan mengikuti format yang ditentukan. Format template tugas dapat diunduh pada Template (Nama Mahasiswa-NIM-Nama Tugas) berikut ini

 

Iklan

7 thoughts on “Ekologi Lanjut – Pertemuan 9. Konsep Populasi

  1. Yusia Harnanda

    Materi sudah disajikan dengan bahasa yang lugas, hanya kurang digambarkan secara signifikan mengenai rumus ketiga pola persebaran yang telah dijabarkan, sehingga pembaca dapat membedakan ketiga pola tersebut ketika berada dialam.

    Suka

    Balas
    1. Fahriansyah

      Saran pada gambar 1 sebaiknya menyajikan 3 pola penyebaran, seperti mengelompok, seragam, dan acak. Karena dilihat dari gambar 1 hanya menyajikan gambar pola penyebaran seragam.

      Suka

      Balas
  2. Mia Rahmadaniati

    Saya sangat setuju dengan pendapat fahri agar mahasiswa mengerti bagaimana pola penyebaran dari populasi, dan dapat menganalisis contoh lingkungan masuk ke dalam pola yang mana saja

    Suka

    Balas
  3. Napisah

    Saran saya setuju dengan saran Yusia, mengenai rumus pola persebaran yang kurang dijabarkan sehingga tidak bisa membandingkan bentuk pola diantara ketiganya

    Suka

    Balas
  4. Sindi Galuh Putri

    Menurut saya materi sudah dengan baik dipaparkan dan membantu pembaca dalam memahami apa itu populasi, batas suatu populasi dan pola penyebaran populasi. Hanya saja sama seperti teman-teman yang lain menurut saya akan lebih baik jika gambar dilengkapi agar mempermudah pemahaman.

    Suka

    Balas
  5. tri indah permata

    saya setuju dengan yusia, agar rumus pola penyebaran lebih di jelaskan secara rinci untuk bisa memahami materi pada pola penyebaran

    Suka

    Balas

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.