Konservasi sumber daya alam hayati dipahami sebagai pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam konservasi sumber daya alam secara garis besar dapat dilakaukan dalam tiga hal : 1. Perlindungan system penyangga kehidupan, 2. Perlindungan Keanekaragaman (diversity) jenis tumbuhan dan satwa, dan 3. Pemanfaatan secara lestari sumber daya alami hayati dan ekosistemnya.
Sebagai pedoman utama, al-Qur’an dan Sunnah Nabi mengikat umat Islam dengan aturan-aturan dalam beragama. Termasuk di dalamnya adalah peraturan bagaimana perilaku umat Islam terhadap alam dan lingkungan. Juga bagaimana seharusnya umat Islam berinteraksi dengan makhluk hidup dan lingkungan hidup serta bagaimana mengelola dan melestarikannya. Di dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa langit dan bumi beserta isinya sebagai ciptaan Allah yang Maha Pencipta sebagaimana tertulis dalam Surat Al-An’am, 73 :
Artinya: Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: “Jadilah, lalu terjadilah”, dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. dan Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui.
Sedangkan bila dihubungkan dengan perilaku manusia terutama untuk pengelolaan dan pemeliharaan lingkungan sekitar, Allah telah mengingatkan manusia dengan ayat Al-Qur’an Surat Ar-Ruum: 41 disebutkan:Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Ayat di atas menegaskan bahwa manusia menjadi penentu dan penyebab utama kerusakan lingkungan, juga menuntun manusia untuk bisa kembali ke jalan yang benar (kembali mengkaji Al Qur’an dan Sunnah) agar bisa mengelola lingkungan dengan baik dan berkelanjutan.
Di dalam Al Quran dan Sunnah sudah banyak diajarkan dari perkara-perkara mengenai konservasi dan pengelolaan, dari masalah terkecil (buang hajat) hingga perkara terbesar (tauhid dan syirik). Sehingga sudah sepantasnya bagi ummat islam untuk segera memelajari dan mengamalkannya. Termasuk diantara akhlak agung yang diajarkan Islam dalam mengelola lingkungan adalah pembiasaan gaya hidup yang ramah lingkungan. Bisa anda liha pada contoh-contoh berikut ini :
1. Pada saat makan, makanan yang disajikan selain jangan jika dicela jika tidak suka juga harus dihabiskan. Selain karena Islam, mengajarkan untuk tidak menyia-nyiakan makanan (perilaku hemat). Pembiasaan ini bermanfat dalam menjaga kebersihan sisa-sisa makanan yang membusuk sehingga mengundang jamur dan bakteri penyakit.
2. Pembiasaan membuang sampah dengan pemilihan sampah berdasarkan jenisnya (organik atau non organik), baik lingkungan sekolah maupun rumahnya. Selain lebih menjaga kebersihan juga membantu pengelola sampah lebih cepat menangani sampah yang tertumpuk dibandingkan tanpa pemisahan.
3. Membiasakan untuk berperilaku ekonomis yakni memanfaatkan barang bekas yang masih dapat dimanfaatkan kembali, seperti pemanfaatan kaleng-kaleng, kertas dan sebagainya sebagai alat kerajinan atau alat lain yang berguna.
4. Berperilaku baik terhadap tanaman seperti tidak mencabut dengan sembarangan jika tidak ada keperluan, menyiram tanaman dan merawatnya. Sedangkan jika memelihara hewan, selain memberi makan juga memperlakukan dengan baik ketika akan menyembelihnya seperti menajamkan pisau sembelih dan tidak menakut-nakuti dengan pisau tersebut.
Tugas
Silakan buat artikel perilaku yang diajarkan dalam Al Qur’an dan Sunnah yang berhubungan dengan konservasi pengelolaan sumber daya hayati. Silakan klik tautan ini untuk mengirimkan hasilnya!
sangat membuka wawasan untuk selalu bersyukur pada pencipta alam semesta, dan selalu menjaga apa yang telah diberikanNya
SukaSuka
Materi ini mengajarkan kita untuk berperilaku sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah terhadap Lingkungan yang memiliki Sumber Daya Alam berlimpah. Khususnya menghindari sifat tamak dan boros, serta amengajarkan kita untuk selalu bersyukur, selalu berkata-kata yang baik dan cinta lingkungan.
SukaSuka