Pengertian dan konsep konservasi

Konservasi berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata “Conservation” yang berati pelestarian atau perlindungan. Konservasi adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh manusia untuk melestarikan lingkungan (ekosistem secara keseluruhan) dengan tetap memperhatikan manfaat yang bisa didapatkan pada saat itu dan mempertahankan keberadaan setiap komponen-konponen lingkungan untuk pemanfaatan di masa yang akan datang. Konservasi bisa juga disebut dengan usaha pelestarian ataupun perlindungan (Sora, 2015).

Apa yang harus dikonservasi ?

Pada intinya konservasi adalah usaha untuk melestarikan dan melindungi keanekaragaman hayati (biodiversitas). Keanekaragaman hayati adalah kekayaan atau bentuk kehidupan di bumi, baik tumbuhan, hewan, mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, maupun ekosistem, serta proses-proses ekologi yang dibangun menjadi lingkungan hidup. Frasa keanekaragaman hayati sendiri sering pula disebut sebagai biodiversitas. Biodiversitas ini dapat kita temui di sekitar kita, berbagai makhluk hidup yang kita temui menggambarkan adanya perbedaan-perbedaan antara makhluk hidup yang saling menyeimbangkan. Biodiversitas dapat terjadi pada berbagai tingkatan kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Secara garis besar biodiversitas ini dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem (Ardiansyah, 2107).

Tujuan konservasi :

Beberapa tujuan konservasi, yang diantaranya sebagai berikut ini (Sora, 2015) :

  • Yang pertama, untuk memelihara maupun melindungi tempat-tempat yang dianggap berharga supaya tidak hancur, berubah atau punah.
  • Yang kedua, untuk menekankan kembali pada pemakaian bangunan lama supaya tidak terlantar, disini maksudnya apakah dengan cara menghidupkan kembali fungsi yang sebelumnya dari bangunan tersebut atau mengganti fungsi lama dengan fungsi baru yang memang diperlukan.
  • Yang ketiga, untuk melindungi benda-benda sejarah atau benda jaman purbakala dari kehancuran atau kerusakan yang diakibatkan oleh faktor alam, mikro organisme dan kimiawi.
  • Yang keempat, untuk melindungi benda-benda cagar alam yang dilakukan secara langsung yaitu dengan cara membersihkan, memelihara dan memperbaiki baik itu secara fisik maupun secara langsung dari pengarauh berbagai macam faktor, misalnya seperti faktor lingkungan yang bisa merusak benda-benda tersebut.

Manfaat Konservasi.

Manfaat dari kawasan konservasi terhadap ekosistem, yang diantaranya sebagai berikut ini : (1) Untuk melindungi kekayaan ekosistem alam dan memelihara proses – proses ekologi maupun keseimbangan ekosistem secara berkelanjutan. (2) Untuk melindungi spesies flora dan fauna yang langka atau hampir punah. (3) Untuk melindungi ekosistem yang indah, menarik dan juga unik. (4) Untuk melindungi ekosistem dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor alam, mikro organisme dan lain-lain. dan (5) Untuk menjaga kualitas lingkungan supaya tetap terjaga, dan lain sebagainya (Sora, 2015).

Jika dari segi ekonomi : (2) Untuk mencegah kerugian yang diakibatkan oleh sistem penyangga kehidupan misalnya kerusakan pada hutan lindung, daerah aliran sungai dan lain-lain. Kerusakan pada lingkungan akan menimbulkan bencana dan otomatis akan mengakibatkan kerugian. (2) Untuk mencegah kerugian yang diakibatkan hilangnya sumber genetika yang terkandung pada flora yang mengembangkan bahan pangan dan bahan untuk obat-obatan (Sora, 2015).

Mengapa harus dikonservasi (dilestarikan dan dilindungi)?

  1. Perintah dari Allah kepada manusia untuk beribadah hanya kepada-Nya dan bertakwa dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
  2. Sustainability (keberlanjutan) kehidupan manusia di muka bumi untuk menjalankan fungsinya sebagai khalifah (pelaksana)
  3. Life-time (kualitas dan kuantitas kehidupan) yang lebih baik serta barokah dalam semua aspek kehidupan.

Metode dan Cara Konservasi

Umumnya metode konservasi ada dua macam yaitu konservasi in-situ (mempertahankan habitat asli) dan konservasi ex-situ (melindungi di habitat luar). Adapun masing-masing metode memiliki cara konservasi yang berbeda. Konservasi in-situ dapat dilakukan dengan cara : 1). Identifikasi, 2).Inventarisasi, 3).Pemantauan, 4).Pembinaan habitat dan populasi, 5).Penyelamatan jenis, 6).Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan. Konservasi ex-situ dapat dilakukan dengan cara : 1). Pemeliharaan, 2).Pengembangbiakan, 3).Pengkajian, Penelitian & Pengembangan, 4).Rehabilitasi Satwa dan 5).Penyelamatan jenis.

Pustaka

Al Quran Al Karim. Departemen Agama RI.

Ardiansyah, T. (2107). Keanekaragaman Hayati: Pengertian, Tingkatan, dan Klasifikasi. Retrieved October 9, 2019, from https://foresteract.com/keanekaragaman-hayati/

Sora, N. (2015). Pengertian konservasi dan tujuannya serta manfaatnya terjelas. Retrieved from http://www.pengertianku.net/2015/08/pengertian-konservasi-dan-tujuannya-serta-manfaatnya.html

Iklan

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.