- Membuat formulir untuk survey
Formulir dapat dibuat secara manual atau bisa juga menggunakan aplikasi digital. Di era millenial ini, kita karena banyak mendapatkan kemudahan dari Allah subhanahuwata`ala maka kita memanfaatkannya sebagai bentuk syukur kepada-Nya dengan membuat formulir survey digital. Dan salah satunya dibuat dengan menggunakan aplikasi google form.
Isi formulir survey untuk kasus ini (identifikasi kegiatan konservasi) terdiri dari : data responden, data ekosistem mangrove, pengetahuan tentang timpakul dan moluska serta pengetahuan konservasi keduanya.
2. Konsultasi dan revisi formulir
Konsultasi dengan pembimbing hendaknya dilakukan secara intensif atau berdasarkan kesepakatan dengan pembimbing.
Gunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. serta tata bahasa dan sopan santun. Sebelum berkomunikasi hendaknya mengucapkan salam, kemudian menyampaikan bahan konsultasi dan setelah selesai diakhiri ucapan salam
3. Menggali data dari responden
Responden adalah objek yang sangat penting dan membantu kita mendapatkan data yang diperlukan untuk menggali informasi. Penggalian data dari responden bisa menggunakan metode wawancara secara langsung (tatap muka) atau via telepon. Atau bisa juga menggunakan layanan teks seperti : email, formulir online, tautan, sms, sosial media (telegram, wa, instagram, facebook) dan lain-lain.
Penggalian data untuk menggali informasi mengenai berbagai kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, baik yang bermanfaat maupun merugikan kegiatan konservasi pada ekosistem mangrove.
Kegiatan bermanfaat untuk konservasi pada contohnya adalah memperbaiki pohon yang rubuh, membuat jembatan penyeberangan, mengumpulkan sampah dll.
Adapun kegiatan yang merugikan konservasi antara lain : menebang pohon secara sembarangan, membuang sampah, membiarkan sampah menumpuk dan menghalangi tumbuhan di ekosistem mangrove dan lain-lain.
4. Pembuatan pengumpulan data dari responden
Mengklasifikasikan kegiatan yang berhubungan dengan konservasi timpakul dan moluska pada ekosistem mangrove. Data yang diperoleh dari hasil survey dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
Data kualitatif (baik, sedang, buruk) meliputi : 1) penilaian kondisi ekosistem mangrove, 2) penilaian kualitas timpakul dan moluska, penilaian kualitas konservasi timpakul dan moluska pada ekosistem mangrove.
Sedangkan data kuantitatif antara lain : 1) perbandingan antara luas ekosistem mangrove yang terbuka dan tertutup, 2) perbandingan kepadatan timpakul dan moluska pada ekosistem mangrove, 3) perbandingan jumlah penduduk yang memanfaatkan ekosistem mangrove (gender, profesi, dan tingkat pendidikan), dan 4) perbandingan kegiatan yang berhubungan serta tidak berhubungan dengan konservasi ekosistem mangrove.
5. Analisis data
Analisis data diperlukan untuk mengolah data yang diperoleh dari responden, baik data yang bersifat kualitatif maupun data kuantitatif.
Data kualitatif dapat digunakan untuk menilai kualitas yang ada pada suatu individu, populasi, komunitas atau wilayah ekosistem tertentu. Biasanya dinyatakan dengan nilai baik, sedang ataupun buruk.
Demikian pula untuk medapatkan gambaran yang baik mengenai suatu kasus maka anda dapat membandingkan antara suatu wilayah dengan wilayah lain, atau individu yang satu dengen individu yang lainnya. Sebagai contoh adalah analisis perbandingan kualitatif antara ekosistem mangrove yang mengalami gangguan (terbuka) dan yang relatif sudah pulih (tertutup).
Analisis deskriptif (nilai maksimum, minimum, mean dan dan frekuensi) digunakan untuk pengolahan data kuantitatif. Penyajian data dilakukan dalam bentuk tabel dan grafik.
Pustaka
Perbandingan data kualitatif dengan data kuantitatif dapat dilihat disini!