Arsip Bulanan: Juli 2020

Pengelolaan Hidup New Normal Pasca Pandemik Covid-19

Alhamdulillah tulisan ini telah terbit pada buku :

Pendahuluan

Kehadiran Virus Corona yang telah menimbulkan gelombang kepanikan (panic waves) dan juga ledakan kematian massal (outbreaks) di berbagai belahan dunia serta menghantam berbagai sendi kehidupan terutama keamanan, kesehatan, ekonomi dan juga sosial (Umah, 2020). Badan Kesehatan Dunia atau WHO telah menetapkan nama untuk virus corona baru yang sedang mewabah dari Wuhan, Cina dengan nama Covid-19. Nama ini sengaja dipilih karena menghindari pandangan terhadap hewan, komunitas atau lokasi geografis tertentu sesuai tata aturan penamaan internasional. Kehadiran virus ini berdampak sangat dahsyat dimana bisa menghentikan berbagai sendi kehidupan dalam skala lokal, nasional bahkan secara global sehingga disebut sebagai pandemik Covid-19 (Wuragil, 2020).

Perlu disadari oleh kita bahwa kejadian ini adalah ketentuan (takdir) yang telah ditetapkan Allah Subhanahuwata`ala atas semua perilaku buruk yang dikerjakan oleh manusia. Sebagaimana dikatakan oleh Allah di dalam Al Qur`an surat Ar-Rûm (surat ke-30) ayat ke-41 yang berbunyi : Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Tentunya kehadiran wabah ini seharusnya menyadarkan kita bahwa manusia adalah mahkluk lemah dan sangat membutuhkan pertolongan-Nya, sehingga patut untuk segera kembali bertakwa, yakni menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya (Kelana, 2017).

Pengelolaan risiko wabah covid-19

Dalam kajian ilmiah seperti ilmu ekologi, fisiologi, epidemiologi dan kajian lainnya  wabah pandemik covid-19 dipandang sebagai hasil interaksi antara komponen biotik dan abiotik yang dinamis dan simultan untuk membentuk kesetimbangan. Terjadinya gesekan antar komponen dari siklus yang berjalan akan menciptakan kekacauan (chaos) sistem jika salahsatu komponennya mengalami perubahan (pengurangan maupun penambahan) (Chapin et al, 2002).

Aktivitas dan perilaku manusia secara simultan dan besar-besaran telah mengubah struktur dan fungsi ekosistem di berbagai belahan dunia sehingga menggangu fungsi dan layanannya secara keseluruhan (Chapin III, Matson, & Mooney, 2002). Perubahan kondisi lingkungan (ekosistem) yang terus menerus dalam jangka watu lama tentunya menghasilkan berbagai risiko atau kemungkinan dampak yang harus dihadapi oleh manusia. Sudah sepatutnya dilakukan upaya dan strategi yang terpadu untuk menghindari bahaya yang lebih besar akibat dari gesekan dan interaksi yang terjadi, seperti kepunahan spesies (Hanafi, 2014). Untuk menjaga keberlangsungan kehidupan manusia agar berjalan baik paling tidak diperlukan dua langkah antisipasi yakni penilaian risiko dan manajemen risiko (Drey, 2015).  Penilaian risiko adalah proses untuk menduga seberapa banyak bahan-bahan yang berbahaya yang dapat menimbulkan berbagai masalah pada kehidupan manusia, adapun pengelolaan risiko adalah strategi membuat keputusan dalam rangka mengurangi risiko yang timbul (Hanafi, 2014).

untuk mendapatkan artikel lengkapnya anda bisa menghubungi : anangkadarsah@ulm.ac.id

Iklan

Dapatkan Ebook Cara Praktis Menulis Buku!

Langsung saja, untuk membangkitkan keinginan menulis buku, tentunya Anda perlu tahu apa saja keuntungan melimpah yang dapat Anda peroleh jika menulis buku. Berikut adalah beberapa manfaat menulis buku untuk seorang dosen menurut Utama dan Widyani (2014), diantaranya :

1. Membantu mempromosikan nama Jurusan, Fakultas, dan Universitas tempatnya bekerja karena memiliki penulis dan pengajar handal (terbukti dari buku-buku yang berhasil diterbitkan). Nama Universitas biasanya melekat pada seorang dosen. Dengan begitu nama Universitas, Fakultas, dan Jurusan pun akan menjadi lebih terkenal, berkelas, dan terpercaya.

2. Menunjukkan pada dunia bahwa Anda memang mahir di bidangnya. Dengan cara ini, akan banyak pihak lain yang mungkin meminta bantuan atau sekedar konsultasi tentang bidang tersebut.

3. Dengan kata lain, menulis buku merupakan alat untuk membangun trust atau kepercayaan.

Meskipun demikian menulis buku tidaklah semudah yang dibayangkan. Banyak rintangan yang harus dilalui serta ilmu yang dipelajari. Tentunya yang diperlukan adalah paling penting adalah niat. Innamal `amalu binniat. Segala sesuatu tergantung dari niatnya, demikian yang disampaikan oleh Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907].

Dalam menulis buku pun demikian, jika kita punya tujuan dan fokus pada tujuan itu dalam hati, ucapan, dan tindakan maka Allah yang Maha Kuasa kemudian seluruh alam akan mendukung. Tujuan itu mampu memberi motivasi yang kuat. Oleh karena itu, anda segera rumuskan tujuan menulis buku agar semakin terpacu untuk mewujudkannya. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana niat bisa mewujudkan anda untuk menulis buku dan dapat Anda ikuti jejaknya :

Contoh dosen A
Seorang dosen Teknik Perkapalan bercerita kepada mahasiswanya, mengapa ia sangat bangga terhadap profesinya sebagai dosen dan sangat menjunjung tinggi tridharma perguruan tinggi di universitasnya. Kesuksesan dosen tersebut kini telah jauh melampaui dosen lainnya di tempat ia mengajar. Pada saat perkuliahan beliau berlangsung, salah satu mahasiswa bertanya,”apa kunci sukses bapak sehingga bapak bisa seperti sekarang?”
Dosen itu menjawab,”saya rajin melakukan penelitian dan banyak mendapat dana hibah baik dari dikti, organisasi, maupun perusahaan besar. Selain itu saya juga rajin menulis buku referensi tentang keilmuan yang saya kuasai dan membagi-bagikannya secara gratis kepada kolega saya baik di pemerintahan, universitas, maupun perusahaan-perusahaan besar terkait keilmuan saya. Dari situ saya mendapat banyak apresiasi. Banyak orang berdatangan untuk berkonsultasi kepada saya. Kini selain menjadi dosen, saya juga seorang peneliti dan konsultan.” Setelah mendengar penuturan sang dosen, seluruh mahasiswa di kelas tersebut bersorak, “wooow…”

Contoh dosen B
Seorang dosen perguruan tinggi swasta di kota Cirebon terlihat sangat antusias dalam mengajar di jurusan Ilmu Peternakan. Kami bertanya-tanya, mengapa ia dapat mengajar begitu antusias padahal mahasiswa yang diajarnya hanya 8 orang? Ya, hanya 8 orang. Itupun jika sang mahasiswa tidak ada yang absen. Dengan rasa penasaran yang tinggi, kami memberanikan diri untuk bertanya pada beliau. “Bu, mengapa ibu begitu semangat mengajar dan tidak kecewa dengan jumlah mahasiswa ibu yang sedikit ini?” Beliau menjawab dengan tenangnya,”Mahasiswa sedikit tidak apa-apa mas. Namanya juga universitas kecil. Tapi dari sedikitnya mahasiswa saya ini, dan dengan adanya buku ajar yang saya buat (sesuai kebutuhan beliau dan kurikulum yang berlaku di jurusan tersebut) saya dapat memaksimalkan potensi dari seluruh mahasiswa saya mas.”

Rasa penasaran kami semakin tinggi, apa maksud dari ucapan dosen tersebut. “Memaksimalkan potensi bu? Kalau boleh tahu, potensi seperti apa ya bu?” Senyum lebar terlihat di bibir dosen tersebut, kemudian beliau menjawab,”saya menyisipkan ilmu kewirausahaan di dalam buku saya mas. Dari situ saya bisa menjadikan mahasiswa saya seorang pengusaha. Sekarang sudah ada ternak Ayam 25.000 ekor dengan omzet Rp 80.000.000,-/panen (35 hari). Selain itu saya juga punya saham di usaha
tersebut. Dengan demikian, saya telah berhasil sedikit membantu pemerintah dalam program mengurangi pengangguran terdidik. Selain itu saya juga jadi memiliki pemasukan sampingan yang cukup besar mas.”. Beberapa detik kami terdiam dan saling bertatapan satu sama lain,
tidak 1 patah kata pun bisa kami ucapkan selain,”Subhanallah..”

Contoh dosen C
Pada sore hari sekitar jam 5 sore, laboratorium itu terlihat sangat ramai. Awalnya kami ragu-ragu untuk memasuki laboratorium tersebut, takut mengganggu. Sebelum masuk, kami sms dosen yang tadi siang sudah janjian untuk bertemu sore ini di lab tersebut. Selang beberapa saat, dosen itu keluar lab dan mempersilakan kami untuk memasuki ruang kerjanya yang sederhana. Setelah dipersilahkan duduk, kami bertanya kepada dosen tersebut,”Ada acara apa ya pak, kok jam segini lab masih ramai seperti itu?”Dosen itu menjawab,”iya mas, anak-anak sedang mempersiapkan bahan lomba karya aplikatif di Jakarta nanti. Mereka sedang membuat prototype mesinnya.” Setelah itu kami bertanya lagi,”Pak, apakah yang sedang mereka kerjakan itu diajarkan di perkuliahan mereka pak?”. Sang dosen pun menjawab,”Sebenarnya tidak mas, tapi saya sengaja membuat buku ajar yang membahas tentang pengaplikasian praktis keilmuan saya. Hasilnya mahasiswa saya bisa membuat karya yang dapat dilombakan mas. Itu buktinya (sambil menunjuk ke dalam lab)”.


Secara serempak kami menjawab,”hmmmm… mantap pak!” Saat itu kami baru menyadari bahwa dengan adanya Buku Ajar yang dibuat secara langsung oleh dosen jurusan setempat, proses penurunan ilmu dan modifikasinya jauh lebih sempurna apabila dibandingkan dengan mahasiswa membeli buku mata kuliah tersebut yang ada di toko buku.

Sang dosen dapat menurunkan ilmunya lebih mendalam dan mahasiswa dapat menyerap ilmu dosen tersebut jauh lebih sempurna dibandingkan jika mereka hanya mendengarkan dosen mengajar dan membaca slide power point.

Selain itu, hubungan antara dosen dan mahasiswa pun menjadi lebih akrab dan terbuka dibanding sebelumnya. Mahasiswa merasa lebih nyaman untuk bertanya kepada dosen apabila ada materi yang belum ia pahami, dan dosen pun merasa lebih dibutuhkan, dihormati, dan dihargai oleh mahasiswanya. Sebuah suasana ideal di kampus. Setelah 1 bulan berlalu, kami mendapat kabar bahwa tim mahasiswa yang

dosen C kirim untuk mengikuti perlombaan karya aplikatif di Jakarta berhasil meraih Juara II. Beliau dan mahasiswanya telah berhasil mengharumkan nama universitas mereka dengan prestasi.

Menarik bukan setelah anda membaca tiga cerita di atas?. Mudah-mudahan anda segera tergugah untuk segera menentukan apa tujuan Anda menulis buku kemudian segera menulisnya. Aamiin.

Anda ingin mendapatkan buku gratis dengan judul :

Download Ebook Panduan Menulis Buku Premium Gratisnya. Silakan klik di sini!

Referensi

Utama, A. N. B., & Widyani, R. (Ed. ). (2014). Cara Praktis Menulis Buku. Penerbit Deepublish.

Membuat tujuan kuliah dengan metode ABCD!

Pembuatan rencana pembelajaran sangatlah penting dalam kegiatan belajar dan mengajar di perkuliahan baik offline maupun online. Tahapan pembuatan rencana pembelajaran dimulai dengan : 1. Analisis karakteristik peserta didik dan lingkungan. 2. Hasil akhir dari kegiatan mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal peserta didik adalah menentukan garis batas antara perilaku yang tidak perlu diajarkan dan perilaku yang harus diajarkan kepada peserta didik. 3. Selanjutnya dosen dapat melakukan pembuatan tujuan mata kuliah.

Tujuan mata kuliah yang baik harus dibuat dengan secara jelas, bersifat khusus, dapat diamati, terukur, dan menunjukkan perubahan tingkah
laku. Ada empat komponen yang harus ada dalam rumusan tujuan, yaitu Format ABCD digunakan oleh Institusi Pengembangan Pembelajaran yakni : audience behavior condition and degree.

Audience. Audience merupakan siswa atau mahasiswa yang akan belajar, dalam hal inipada TIK perlu dijelaskan siapa mahasiswa atau siswa yang akan belajar. Keterangantentang siswa yang akan belajar tersebut harus dijelaskan secara spesifik mungkin,agar seseorang yang berada di luar populasi yang ingin mengikuti pelajaran tersebutdapat menempatkan diri seperti siswa atau mahasiswa yang menjadi sasaran dalam sistim instruksional tersebut.

Behavior. Behavior merupakan prilaku yang spesifik yang akan dimunculkan oleh mahasiswa atau siswa tersebut setelah selesai mengikuti proses belajar tersebut .Perilaku ini terdiri dari dua bahgian penting yaitu kata kerja dan objek.Kata kerja inimenunjukkan bagaimana siswa mendemonstrasikan sesuatu seperti menyebutkan,menjelaskan, menganalisis dan lainnya. Sedangkan objek menunjukkan apa yang didemonstrasikan.

Condition. Condition berarti batasan yang dikenakan kepada mahasiswa atau alat yangdigunakan mahasiswa ketika ia tes.Kondisi ini dapat memberikan gambaran kepadapengembang tes tentang kondisi atau keadaan bagaimana siswa atau mahasiswadiharapkan dapat mendemonstrasikan perilaku saat ini di tes,misalnya denganmenggunakan rumus tertentu atau kriteria tertentu.

Degree. Degree merupakan tingkat keberhasilan mahasiswa dalam mencapai perilakutersebut, adakalanya mahasiswa diharapkan dapat melakukan sesuatu dengansempurna tampa salah dalam waktu dua jam dan lainnya.

Sejumlah rumusan ABCD dalam penerapannya terkadang tidak disusun secara ber urutan namun dapat dibalik-balikkan .

Sumber tulisan di sini!

Serba-Serbi Mendeley

Saat ini banyak sekali bermunculan perangkat lunak “citation & reference manager” yang menawarkan berbagai fitur yang memudahkan penulis maupun dosen pembimbing untuk melacak keaslian referensi yang digunakan oleh mahasiswanya. Salah satu perangkat lunak “citation dan reference manager” yang belakangan ini mencuri perhatian banyak pihak adalah Mendeley.

Mendeley adalah sebuah perangkat lunak yang kelahirannya diilhami oleh sebuah upaya untuk mengintegrasikan “citation & reference manager” ke dalam sebuah jejaring sosial. Dengan jejaring semacam ini, peneliti di berbagai belahan dunia dapat berkolaborasi dan melakukan sharing data penelitian.

Dalam blog ini disajikan kumpulan materi-materi yang terkait untuk memelajari dan instalasi Mendeley di Desktop dan handphone. Silakan disimak, mudahan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan dunia akhirat. Aamiin.

Artikel

  1. Apa dan Bagaimana Mendeley itu!
  2. Cara Instalasi Mendeley Desktop di Komputer  
  3. Cara Install dan Menggunakan Mendeley untuk Pemula
  4. Membuat Daftar Pustaka Secara Otomatis pada Microsoft Word dengan Mendeley
  5. Mengutip Referensi Karya Ilmiah dengan Microsoft Word dan Aplikasi Mendeley
  6. Mengatur Daftar Referensi dengan Mudah Menggunakan Aplikasi Mendeley
  7. Menyisipkan File PDF atau Word pada Mendeley Desktop
  8. Membuat Daftar Pustaka dengan Mudah Menggunakan Aplikasi Mendeley
  9. Mengubah Style Referensidari APA ke IEEE atau Lainnya pada Mendeley Desktop
  10. Mengunduh Data Referensi pada Google Scholar untuk Digunakan pada Manajemen Referensi
  11. Tata Cara Menggunakan Mendeley
  12. Cara sinkronisasi library pada Mendeley Desktop dengan cloud
  13. Cara membuat profil di Mendeley

Video

  1. Cara Lengkap dan Mudah Menggunakan Mendeley-Indonesia
  2. Cara menggunakan Mendeley untuk mengutip Karya Ilmiah
  3. Cara membuat Daftar Pustaka menggunakan microsoft word dengan Mendeley
  4. Cara memasukan data ke Mendeley
  5. TUTORIAL: MENDELEY Lengkap & Mudah – Step by Step

Tambahan

  1. Cara Install Mendeley di Android dan Perbedaan Penggunaan dengan versi Desktop
  2. Cara Menggunakan Mendeley di Handphone Android
  3. Mendeley App for iPhone