Arsip Bulanan: Desember 2020

Konsep Ekologi Industri (1)

Secara singkat ekologi industri berarti ilmu yang mempelajari interaksi antara sistem industri dengan biologi/lingkungannya. Jadi dalam ekologi industri dipelajari mengenai bagaimana interaksi antar komponen stok (industri, alam, manusia) membentuk aliran (flow) yang berlangsung stabil dan berkelanjutan. Tentunya anda perlu mempelajari apa saja stok (level/tingkat) yang ada dalam sebuah industri dan flow (laju/rate) seperti apa yang terbangun dalam industri tersebut.

Stock (level) adalah kumpulan benda (biotik dan abiotik) yang bisa menghasilkan informasi tertenut dan akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan tindakan atau pengambilan keputusan. Perubahan kondisi stock hanya disebabkan terjadinya aliran (flow). Flow adalah aliran yang berubah sesuai fungsi waktu dan merupakan proses yang langsung mempengaruhi stock. Flow juga menggambarkan adanya gerakan materi dan informasi dalam sistem. Flow merupakan satu-satunya variabel dalam model yang dapat mempengaruhi level dan dan menggambarkan laju perubahan suatu level. Notasi Diagram Stok dan Flow dapat dilhat pada Gambar 1 dibawah ini.

Gambar 1. Notasi Diagram Stok dan Flow. Sumber : http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/127048-T%2026304-Analisis%20hubungan-Metodologi.pdf

Prinsip Ekologi Indsutri :

  • Ekologi Industri secara lebih spesifik disebut juga sebagai proses industri dengan alur tertutup. Jika dalam alur terbuka setiap material yang bergerak melalui sistem menjadi buangan yang tak terpakai, lain dengan alur tertutup yang setiap buangan / limbah hasil olah suatu industri menjadi material bagi industri-industri lain.
  • Ekologi industri juga merupakan suatu sistem yang digunakan untuk mengelola aliran energi atau material sehingga diperoleh efisiensi yang tinggi dan menghasilkan sedikit polusi.
  • Ekologi industri ini merupakan salah satu konsep untuk menerapkan pembangunan berkelanjutan.
  • Ekologi industri merupakan multi disiplin ilmu yang membahas masalah sistem industri, aktivitas ekonomi dan hubungannya yang fundamental dengan sistem alam

Pustaka

https://bangazul.com/industri-berwawasan-lingkungan-atau-ekologi-industri/

https://siputeknik.blogspot.com/2016/09/mengenali-apa-itu-ekologi-industri.html

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/127048-T%2026304-Analisis%20hubungan-Metodologi.pdf
Iklan

Memilih Judul Proposal Penelitian

Menentukan judul sebuah proposal penelitian bisa jadi bukanlah hal yang mudah bagi beberapa orang / mahasiswa. Terkadang penyusunan proposal begitu memakan waktu karena merasa judul yang dipilih kurang sesuai dengan topik pembahasan. Bahkan ada yang merasa bahwa judul tersebut tidak sesuai dengan bidang ilmu yang dikuasai.  Permasalahan ini dapat membuat penyusunan proposal penelitian Anda menjadi berlarut-larut. Bahkan mendapatkan penolakan saat anda memproses pengajuan judul awal penelitian sehingga anda harus merombak kembali seluruh isi proposal.  Untuk menghindari masalah-masalah tersebut, anda bisa menyimak cara menentukan judul proposal penelitian berikut ini.

1. Tentukan Permasalahan. Pilihlah permasalahan yang akan Anda pilih untuk dijadikan bahan penelitian. Pokok permasalahan merupakan pangkal dari keseluruhan sistematika penyusunan proposal penelitian Anda. Permasalahan tidak hanya akan menentukan judul yang tepat, tetapi juga sangat berpengaruh kepada tahapan dalam sistematika penyusunan lainnya seperti : Perumusan hipotesis, Menentukan maksud dan tujuan penelitian, Metode penelitian yang akan dipakai, Jenis data yang akan diambil, Teknik dan alat pengolahan data, Menentukan referensi penelitian terdahulu. Setelah menentukan permasalahannya, baru kemudian Anda dapat memilih judul yang tepat.

2. Ruang Lingkup Pembahasan. Ruang lingkup permasalahan akan memudahkan Anda menentukan judul proposal penelitian Anda. Ruang lingkup mencakup batasan-batasan suatu hal yang akan diteliti yakni : 1) Faktor-faktor yang mempengaruhi suatu obyek penelitian, 2) Jumlah obyek yang akan diteliti, dan 3) Batasan ukuran obyek yang akan diteliti. Perumusan batasan-batasan inilah yang dapat menjadi salah satu cara menentukan judul proposal penelitian dengan lebih mudah dan tepat.

3. Informasi Penelitian Sejenis. Pilihlah topik dan judul penelitian yang mirip atau berhubungan dengan pokok permasalahan penelitian Anda. Anda tidak boleh meniru mentah-mentah judul yang ada, namun dari referensi tersebut Anda dapat mendapatkan ide untuk judul sesuai dengan penelitian yang akan Anda lakukan. Gunakan metode ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) untuk menghindari pembuatan judul atau isi yang mirip karena ini akan menggiring anda masuk ke dalam plagiarisme atau menjiplak sebuah karya tulis.

 4. Judul Sederhana Lugas Spesifik. Judul dibuat atas dasar pengamatan mengenai fenomena atau peristiwa-peristiwa yang terjadi pada suatu hal yang Anda akan teliti. Judul tidak harus bersifat detail dan ekspilsit namun efektif memberikan gambaran akan topik penelitian Anda.

5. Memperbanyak Referensi. Referensi penelitian Anda dapat lakukan melalui cara-cara : 1) Membaca buku-buku terkait topik bahasan dan permasalahan, 2) Membaca jurnal atau artikel terkait topik permasalahan, 3) Diskusi dengan dosen atau pembimbing Anda dan 4) Mengamati langsung fenomena atau peristiwa di lapangan

6. Relevan Dengan Bidang Keilmuan. Pilih judul dan penelitian yang dapat Anda kuasai. Dengan demikian penelitian Anda akan memiliki bobot sesuai pengetahuan yang Anda miliki. Ketentuan penulisan judul yang tepat: 1) Mengawali setiap kata dengan huruf kapital kecuali preposisi (kata depan) dan konjungsi (kata sambung), 2) Tidak menggunakan tanda baca di akhir judul, 3) Memilih kata yang mampu menarik minat orang untuk membaca, dan 4) Menggunakan kalimat pernyataan dan bukan pertanyaan. Tips Pemilihan Judul Penelitian. 1) Efektif, singkat dan padat, 2) Menarik perhatian pembaca dengan mencantumkan hubungan sebab akibat atau dampak/pengaruh, dan 3) Mampu menggambarkan permasalahan yang akan diteliti secara singkat

Contoh cara membuat judul penelitian :

Fenomena adalah Y yang negatif
Variabel adalah X1, X2 dan X3
Hipotesis = Y yang negatif terjadi karena kondisi X1, X2 dan X3 yang buruk

Untuk memudahkan perumusan judul, Anda dapat membuat beberapa kalimat pertanyaan yang akan membantu menemukan judul yang tepat seperti berikut:

  • Apa pengaruh X1, X2 dan X3 terhadap terjadinya Y negatif?
  • Apakah benar Y negatif terjadi karena pengaruh X1, X2 dan X3?
  • Apakah hubungan antara X1, X2 dan X3 terhadap Y negatif?

Melalui bantuan pertanyaan-pertanyaan tersebut maka judul dapat disusun menjadi:

  • “Dampak Pengaruh X1, X2 dan X3 pada Pencapaian Y yang Negatif”
  • “Hubungan Antara X1, X2 dan X3 Terhadap Y yang Negatif”
  • “Pengaruh X1, X2 dan X3 Terhadap Terciptanya Y yang Negatif”
  • “Hubungan Antara Y Negatif Dengan Pengaruh Kondisi X1, X2 dan X3”
  • “Uji faktor X1, X2 dan X3 Atas Terjadinya Y yang Negatif”

Dapat dilihat pada contoh di atas bahwa judul cenderung berbentuk perbandingan (komparatif) atau hubungan sebab akibat. Dengan mencantumkan poin-poin utama yaitu variabel X1, X2, X3 dan hasil Y maka sudah cukup menggambarkan pembaca akan isi pembahasan proposal Anda.

7. Menggunakan Tata Bahasa yang Baku dan Benar. Perlu Anda ingat hindari penggunaan kata dan istilah yang tidak baku sesuai kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar.

Pustaka

Nurhayani. (2020). 8 Cara Mudah Menentukan Judul Proposal Penelitian. https://www.zonamahasiswa.com/cara-menentukan-judul-proposal-penelitian/

Perubahan Iklim dan Pandemi Covid-19

Perubahan iklim adalah perubahan sigifikan pada iklim, suhu udara dan curah hujan. Hal ini disebabkan oleh naiknya temeratur bumi akibat dari peningkatan konsentrasi gas rumah kaca pada atmosfer bumi. Perubahan iklim adalah salah satu hal yang tidak bisa terelakkan mana kala perusakan lingkungan terus bertambah, begitu pula dengan bencana yang sifatnya tidak bisa terelakkan keberadaanya. Kerugian akibat perubahan iklim secara langsung berdampak pertama terhadap kebutuhan dasar pangan (terutama padi) dan kebutuhan energi (PLTA dan pendingin ruangan). Sedangkan bagi kesehatahan yang akan terjadi, diantaranya peningkatan 4 jenis penyakit (DBD, Malaria, Diare dan Pneumonia). Perubahan iklim kembali menjadi sorotan setelah Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, terutama bagi negara-negara kepulauan di Pasifik, termasuk Indonesia tentunya yang berhadapan dengan siklon tropis, badai dan kemungkinan akan menjadi lebih basah saat planet memanas.

Terkait pandemi Covid-19 yang telah mendorong penurunan emisi CO2 tahunan terbesar sejak Perang Dunia Kedua, serta menjadi ancaman menakutkan yang telah membunuh lebih dari 999 ribu jiwa di seluruh dunia, namun ini bukan satu-satunya ancaman. Beberapa negara kepualauan seperti Tuvalu yang tingginya hanya beberapa meter di atas permukaan laut, lebih terancam dengan naiknya permukaan laut sehingga kondisi pertanian lokal menjadi lebih sulit daripada efek pandemi yang memperlambat pergerakan barang sehingga terjadi kerawanan pangan. Intinya Covid-19 adalah krisis langsung namun perubahan iklim tetap menjadi ancaman terbesar bagi mata pencaharian, keamanan dan kesejahteraan negara kepulauan di seluruh dunia.

Apakah ada hubungan antara Perubahan Iklim dan Covid-19?

Perubahan iklim tidak menyebabkan wabah virus corona, tetapi dapat membantu menyebarkan pandemi dan penyakit di masa depan Iklim yang menghangat dan meningkatnya variabilitas dalam pola cuaca di seluruh dunia membuatnya lebih mudah untuk menularkan penyakit dari negara mana pun. Sebelum adanya pandemi Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia telah melacak dan menganalisis bagaimana perubahan iklim berdampak kepada kesehatan masyarakat. Sebagai contoh pada kasus polusi udara, polusi udara meningkatkan risiko penyakit lain, seperti penyakit jantung dan masalah pernapasan, sesuatu yang berdampak langsung pada mereka yang menderita Covid-19.

Bukti menunjukan bahwa Covid-19 adalah peristiwa zoonosis yang menular dari hewan ke manusia, tak hanya Covid-19 sebelumnya  ada pula penyakit SARS dan MERS. Ketika manusia merusak lingkungan, artinya kita telah mengeksploitasi secara berlebihan serta membiarkan diri kita terpapar terhadap resiko penyakit. Resiko terpapar penyakit dari hewan juga menjadi tinggi ketika kita tidak memantau adanya infeksi atau penyakit pada satwa liar atau hewan peliharaan kita.

Kesimpulan : Untuk mengurangi kemungkinan pandemi berikutnya dan dampak perubahan kita harus benar-benar sadar dan bijak untuk mengelola sumber daya alam. Tentunya besarnya dampak dan kerugian yang ditimbulkan akibat bencana dan pengaruh perubahan iklim menuntut peran semua pihak untuk mengurangi risiko keduanya melalui Adaptasi Perubahan Iklim (API) dan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) secara terpadu.

Pustaka

http://km.reddplusid.org/d/197f76fe309657064dbec74d9eea4be4

Apakah ada hubungan antara Perubahan Iklim dan Covid-19?

https://www.bbc.com/indonesia/majalah-55270307

https://republika.co.id/berita/qhd5gr396/perubahan-iklim-ancaman-kematian-setelah-pandemi

Analisis Desain Restorasi (Ekosistem mangrove) : Terpadu dan Partisipatif

Salah satu langkah penting untuk menjamin keberhasilan program rehabilitasi pada eksosistem (mangrove) adalah diawali dengan merancang kegiatan rehabilitasi mangrove yang sesuai secara terpadu dan partisipatif  (Onrizal, 2014). Kegiatan tersebut meliputi enam langkah yang disesuaikan dengan kepentingan serta keberadaan ekosistem mangrove itu sendiri, antara lain :

  1. Mengidentifikasi permasalahan dan garis besar tujuan rehabilitasi
  2. Mensintesis kondisi ekosistem masa lalu dan sekarang, terutama struktur ekologi dan fungsinya  dan ketergantungan masyarakat  sekitar terhadap sumberdaya mangrove
  3. Menyusun garis rencana besar rehabilitasi  yang sistematis  ekologi ; (rekayasa
    ecological engineering).
  4. Mengembangkan keterlibatan masyarakat dan rencana subsidi pendapatan (rekayasa
    ekonomi-sosial; economic-social engineering)
  5. Mengembangkan rencana detil implementasi (tata letak bagaimana menerapkan berbagai aktivitas di bawah rencana yang berbeda)
  6. Mengembangkan dan menerapkan mekanisme pengawasan yang ketat untuk manajemen adaptif yang logis.

Namun sebelum membuat desain rancangan restorasi ekosistem mangrove sebaiknya kita menyimak penjelasan dari Choesin, D. N. (2020) bahwa Kunci keberhasilan restorasi eksosistem secara keseluruhan (bukan hanya Mangrove) adalah Rekayasa Ekologi (gambar 1) . Apa itu rekayasa ekologi? Rekayasa ekologi adalah teknik yang digunakan untuk merancang dan mengelola ekosistem dengan teknik tertentu berdasarkan pendekatan ekologi. Seperti pada ekosistem mangrove itu sendiri tentunya memiliki karakteristik unik dan berbeda dibandingkan ekosistem lain, seperti lahan bekas tambang.

Gambar 1. Restorasi ekosistem mangrove (Choesin, 2020)

Sehingga ada 5 faktor yang perlu diperhatikan oleh pelaksana dan perencana restorasi dalam upaya menerapkan prinsip rekayasa ekologi. Berikut ini adalah penjelasan desain restorasi pada ekosistem mangrove yakni :

1.Perlu memperhatikan karakteristik khas mangrove sebagai ekosistem lahan basah.

2.Perlu pemahaman tentang kondisi area yang direstorasi (ekologi, hidrologi).

3.Perlu mengembalikan proses fisik hidrologi (aliran air, alirah sedimen, elevasi lahan) untuk memfasilitasi transport alami propagul mangrove.

4.Penanaman perlu menggunakan spesies yang tepat pada lokasi yang tepat, pada bagian sistem dan elevasi yang sesuai.

5.Perlu pemantauan dan pengelolaan jangka panjang

Pustaka

Choesin, D. N. (2020). Ecological Approach in Mangrove Restoration. Kuliah Tamu Prodi Biologi FMIPA ULM Kamis, 26 November 2020.

Onrizal, O. (2014). Merancang Program Rehabilitasi Mangrove yang Terpadu dan Partisipatif. August 2014. https://www.researchgate.net/publication/268148016

Cara Restorasi Ekosistem di Kawasan Konservasi

Restorasi ekosistem hutan di kawasan konservasi diperlukan terutama untuk akibat gangguan antropogenik seperti pembuatan tambak , perumahan dan alih fungsi lahan lainnya. Dalam tulisan ini, akan dibahas mengenai pola dan pelaksanaan restorasi ekosistem mangrove yang terdegradasi akibat tambak (Miyakawa, 2014).

Luas ekosistem mangrove di Indonesia mencapai 27% dari luas mangrove di dunia dan 75% dari luas mangrove di Asia Tenggara. Namun demikian sebagian besar ekosistem mangrove telah mengalami degradasi antara lain akibat pembangunan tambak dan penebangan liar. Luas penyebaran mangrove di Indonesia terus mengalami penurunan, berdasarkan data Ditjen BPDASPS, dari 9.3 juta ha pada tahun 1999 menjadi 3.7 juta ha pada tahun 2010. Dari data tersebut, degradasi ekosistem mangrove rata-rata sebesar 0.5 juta ha per tahun. Ekosistem mangrove yang rusak tersebut perlu segera dipulihkan agar dapat berfungsi kembali sebagaimana yang diharapkan. Untuk itu perlu adanya suatu pedoman agar kegiatan pemulihan fungsi kawasan tersebut dapat berjalan secara efisien dan efektif (Miyakawa, 2014).

Secara umum, tahapan restorasi ekosistem mangrove terdegradasi di dalam kawasan konservasi, yang terdiri dari 5 tahapan, yaitu :Mencari dan menentukan sasaran areal restorasi ekosistem

  1. Penentuan areal restorasi

2. Persiapan

3. Survei awal area

4. Perencanaan

5. Pelaksanaan

6. Pemeliharaan dan Monitoring

7. Evaluasi kegiatan

Daftar Pustaka

Miyakawa, H. (2014). Pedoman Tata Cara Restorasi di Kawasan Konservasi. Direktorat Jenderal PHKA, Kementerian Kehutanan dan Japan International Cooperation Agency (JICA). https://www.jica.go.jp/project/english/indonesia/008/materials/c8h0vm000001gj3g-att/pamphlet_03.pdf

Konflik Kepentingan Paru-paru Dunia dan Ibukota Baru

Pulau Kalimantan memang sudah dari dulu sering digadang – gadang sebagai lokasi yang tepat untuk dijadikan Ibu Kota baru menggantikan DKI Jakarta yang kian padat dan sesak. Alasan utama yang melatar belakangi pemilihan wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara terletak di Provinsi Kalimantan Timur yaitu Ketersediaan lahan yang melimpah serta potensi bencana yang minim baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, gunung berapi maupun tanah longsor, serta berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang yakni Samarindan dan Balikpapan menjadi alasan yang paling mendukung dijadikan sebagai Ibu Kota Negara baru. Selain itu, letak pulau Kalimantan yang dirasa cukup strategis, di tengah-tengah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), membuat akses dan mobilitas barang maupun orang menjadi lebih mudah dan efisien (Ikha, 2019).

Dan pemindahan ibu kota ini belum tentu menjamin juga masalah lingkungan di Jakarta atau pulau Jawa akan terselesaikan. Disis lain, jika pusat aktivitas pemerintahan dipindah ke Kalimantan, tetntu semakin banyaknya penduduk yang bermigrasi ke ibu kota negara baru akan mendorong ekspansi lahan pertanian karena permintaan makanan meningkat. Selain itu, Pembangunan pemukiman semakin marak, lahan yang dulunya adalah hutan bisa jadi akan berubah menjadi pemukiman bahkan dapat dijadikan tempat industri disekitar ibu kota baru (Ikha, 2019).

Bagaimanapun, seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, kebutuhan lahan akan meningkat, baik untuk kebutuhan tempat tinggal maupun kebutuhan industri. Orang — orang akan makin membakan hutan baik di sekala kecil atau sekal besar untuk membuka lahan baik itu perumahan, pertanian ataupun industri. Akibatnya kebakaran hutan akan sering terjadi lagi, dan sangat mungkin terjadi karena perubahan iklim, maka ibu kota negara yang baru akan lebih rentan berhadapan dengan asap kebakaran hutan dan lahan yang berlangsung (Ikha, 2019).

Belum lagi permasalahan penambangan yang belum terselesaikan, seperti penambangan liar serta lubang bekas tambang yang belum tereklamasi yang menelan banyak korban jiwa. Namun dampak posistif lainya, pemerintah pusat juga jadi lebih mudah melakukan pengawasan lingkungan karena lokasinya yang dekat. Serta, laporan masyarakat akan kerusakan hutan akibat perluasan kegiatan usaha seperti untuk tambang batu bara dan perkebunan kelapa sawit dapat lebih cepat didengar oleh pemerintah (Ikha, 2019).

Mengingat wilayah Kalimantan masih dikelilingi hutan, pembangunan ibu kota akan mengusung konsep forest city. Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP) B. Djonoputro, pembangunan ibu kota baru sebaiknya mengedepankan aspek lingkungan, yakni memikirkan kondisi vegetasi hutan di Kalimantan. Jadi konsep forest city bukan sekadar meningkatkan persentase lahan hijau, melainkan distribusi dan penataan. Skenario pembangunan ibu kota baru harus memproyeksikan pertumbuhan wilayah dalam rentang waktu tertentu. Artinya, penataan ruang ibu kota baru turut mempersiapkan potensi pertumbuhan alami, maupun dengan daya dukung seperti pemindahan populasi (Surbakti, 2019).

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir permasalahan lingkungan di Kalimantan Timur yang pada dasarnya memiliki wilayah hutan tropis yang begitu luas dan berperan sebagai paru-paru dunia maka dibutuhkan pendekatan pembangunan yang berbasis alam, (yakni berbasis konsep dan prinsip ekologi industri). Selain itu pemerintah harus berani melakukan revegetasi (penanaman pohon kembali), hingga merestorasi ekosistem hutan bakau dan tanah gambut (Ikha, 2019), serta reklamasi lahan bekas tambang.

Pustaka

Ikha, Z. (2019). Ibu Kota Baru Vs Paru-Paru Dunia. 10 Desember 2019 21:30. https://www.kompasiana.com/zulaikha0034/5defa08ad541df5aae63db42/ibu-kota-baru-vs-paru-paru-dunia

Surbakti, T. O. (2019). Demi Paru-paru Dunia, Ibu Kota Baru Harus Berkonsep Forest City. 09 September 2019 18:00. https://www.medcom.id/properti/news-properti/ybD0jrpb-demi-paru-paru-dunia-ibu-kota-baru-harus-berkonsep-forest-city

Menghitung Luas Wilayah Menggunakan Aplikasi Google Maps

Mengetahui luas tanah akan mempermudah Anda dalam menentukan kegiatan yang akan dilakukan termasuk perencanaan restorasi lahan dan lanskap. Selain itu, jika Anda ingin membangun berbagai fasilitas dalam pengembangan kawasan konservasi Anda juga perlu mengetahui luas tanahnya agar fasilitas yang dibangun benar-benar presisi dan memenuhi kebutuhan minimum wilayah konservasi untuk mewujudkan pembangunan sumber daya hayati yang berkelanjutan.

Untuk mempermudah Anda menghitung luas tanah secara akurat, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan. Pertama dengan cara manual, kedua menggunakan Rumus, ketiga menggunakan software (GPS Fields Area Measure, Area Calculator, dan GPS Area Calculator Perimeter Land Measurement) dan keempat dengan bantuan dengan Google Maps.

Menghitung luas menggunakan cara manual memang lebih akurat, namun memerlukan waktu yang lama karena harus turun ke lapangan. Penggunaan rumus juga memerlukan ketelitian dan pemahaman yang tinggi. Sedangkan penggunaan software juga memerlukan instalasi dan perangkat yang menunjang.

Nah, untuk anda yang hanya mau mendapatkan perkiraan, atau tak punya cukup banyak waktu untuk turun ke lapangan, bisa menggunakan bantuan Google maps. Penggunaan google maps untuk pengukuran luas wilayah tak terbatas pada bidang berbentuk persegi. Selain itu, pengguna google maps juga dapat mengukur wilayah dengan bentuk tak beraturan seperti taman, gedung, bahkan negara. Bagaimana caranya? Simak petunjuk berikut di bawah ini :

1. Buka aplikasi Google Maps (https://www.google.com/maps) melalui web browser, sehingga tampilannya terlihat pada Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1. Tampilan aplikasi web goole maps

2. Klik pada gambar satelit untuk mengubah tampilan menjadi mode satelit atau muka bumi karena kamu akan melihat kondisi tanah yang akan diukur.

Gambar 2. Tampilan menu satelit pada google maps

3. Masukkan alamat lokasi tanah yang akan diukur di kotak pencarian sebelah kiri

Gambar 3. Memasukkan nama lokasi / wilayah yang akan diukur pada tab sebelah kiri

4. Apabila lokasinya sudah tepat, atur pembesaran maksimal atau sesuai keperluan, serendah-rendahnya dengan perbandingan 1 : 5.000. Lihat pada Gambar 4 berikut ini.

Gambar 4. Pengaturan perbesaran (dengan contoh 100 m) pada tab sebelah kanan bawah

5. Klik “Measure distance” atau “Ukur jarak”, lalu klik tepi-tepi lahan atau batas terluar tanah yang mau diukur pada beberapa titik, dan kembali lagi ke awal.

Gambar 5. Hasil pengukuran jarak dan luas wilayah menggunakan aplikasi google maps dengan perbesaran 1 : 100 m (contoh pengukuran luas Nusa Gede, Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat)

6. Terdapat informasi Total Area, yang menunjukkan luas lahan yang telah dipilih (Luas total) dan jarak total yang menunjukkan keliling lahan tersebut.

Selamat berlatih!. Contoh pengukuran jarak dan luas wilayah pada aplikasi google maps ini dapat digunakan juga untuk mengukur wilayah yang mengalami kerusakan serta perencanaan program restorasi ekosistem yang terdegradasi seperti lahan bekas tambang dan hutan mangrove.

Pustaka

Ratnasari, K. (2020). 4 Cara Menghitung Luas Tanah, dari Manual Hingga Pakai Google Maps. Kamis, 26/03/2020 11:06. https://artikel.rumah123.com/4-cara-menghitung-luas-tanah-dari-manual-hingga-pakai-google-maps-56140

Keren, Sekarang Google Earth Dapat Mengukur Luas Wilayah

https://www.rumah.com/panduan-properti/cara-menghitung-luas-tanah-yang-akurat-dan-mudah-29090