Simulasi Pemodelan Pemanfaatan dan Perlindungan Lahan Basah Berdasarkan Model Sistem Dinamis di Kota Pesisir, China

Ringkasan

Lahan basah yang tersebar di antara ekosistem darat dan ekosistem perairan dengan karakteristik hidrologis dan biologis yang unik. Namun, peningkatan aktivitas manusia menyebabkan lahan basah hancur pada tingkat yang mengkhawatirkan.
Konservasi lahan basah saat ini telah menjadi fokus dunia. Sebagai contoh Kota Tianjin sebagai salah satu kota maju China juga menarik perhatian dunia. Keberadaan ekosistem lahan basah di kawasan ini telah diakui menyediakan berbagai fungsi ekologis yang sangat mendukung keberlanjutan. Oleh karena itu, kajian tentang pemanfaatan dan konservasi lahan basah di kawasan ini menjadi sangat penting.

Penelitian ini membahas tentang pemodelan simulasi dinamis dalam hal pemanfaatan dan perlindungan lahan basah, serta menganalisis potensi kebijakan pengelolaan berkelanjutannya. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat skenario untuk menemukan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan perlindungan lahan basah di wilayah ini.

Untuk mencapai tujuan ini, maka model sistem dinamis digunakan untuk merancang pengelolaan lahan basah. Model tersebut dibuat berdasarkan analisis pada sebanyak 24 indeks dan lima subsistem, yaitu sistem kependudukan, ekologi, lingkungan, ilmiah, ekonomi, dan sosial. Data statistik di Kota Tianjin dari dari tahun 1990 hingga 2008 digunakan untuk membuat model verifikasi. Juga dipilih enam model conoth skenario umum untuk simulasi keadaaan pada tahun 2010, 2030 dan 2050.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pendekatan pengelolaan lahan basah yang saat ini diterapkan telah menyebabkan degradasi lahan basah; (2) Penggunaan skenario yang berbeda telah menunjukkan bahwa penggunaan lima model skenario pengelolaan lahan basah satu sama lain memiliki keunggulan yang jelas; (3) Penyebab utama degradasi lahan basah adalah keberadaan struktur industri yang tidak masuk akal dan juga pencemaran lingkungan.

Adapun alternatif kebijakan yang diuji : 1), ‘mengendalikan populasi’, 2) ‘meningkatkan teknologi restorasi lahan basah’, dan 3) ‘memperbaiki struktur industri’ menunjukkan bahwa kebijakan berkelanjutan yang mengarah pada kondisi yang lebih baik. Oleh karena itu, disarankan bahwa perlindungan ekologi, pengendalian populasi dan penyesuaian struktur industri sebagai pendekatan berkelanjutan untuk mencapai pemanfaatan dan perlindungan lahan basah yang bijaksana di daerah ini.

Sumber Bacaan

Ma, C., Zhang, G. Y., Zhang, X. C., Zhou, B., & Mao, T. Y. (2012). Simulation modeling for wetland utilization and protection based on system dynamic model in a coastal city, China. Procedia Environmental Sciences13(January), 202–213. https://doi.org/10.1016/j.proenv.2012.01.019

Iklan

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.