Arsip Bulanan: Juli 2022

Ekowisata di Lahan Bekas Tambang

Indonesia memiliki banyak objek dan daya tarik wisata (ODTW) yang sangat potensial untuk meningkatkan pendapatan nasional, kesejahteraan masyarakat, dan upaya konservasi melalui pengembangan ekowisata. ODTW yang ada di Indonesia umumnya berisi keunikan flora dan fauna (biodiversitas) yang bisa ditemui di kawasan cagar alam, cagar biosfir, kawasan lindung, taman nasional, serta ekosistem alami dan buatan lainnya dengan keindahan lanskap yang menakjubkan. Indonesia juga memiliki ragam warisan budaya dan pola kehidupan sosial pedesaan dan perkotaan yang mengandung makna pembelajaran dan dapat meningkatkan pengalaman wisatawan dalam berbagai aspek. Kondisi ojek wisata tersebut dapat menjadi penarik (pull factor) dan dapat juga menjadi alasan wisatawan tidak berkunjung.

Pengembangan wisata di Indonesia tidak hanya mengandalkan kawasan yang secara secara alami, disediakan oleh Allah Subanahuwata`ala, seperti : pegunungan, kawasan sungai, sawah, hutan mangrove, dan rawa gambut. Akan tetapi, juga terkait dengan inovasi penyelamatan lingkungan yang mengalami kerusakan seperti kegiatan pertambangan. Diketeahui, bahwa pertambangan tanpa memperhatikan aspek keberlanjutan hanya akan menggiring dalam lubang bencana. Dengan demikian diperlukan solusi yang tepat agar bencana alam yang mengancam dapat dicegah.

Salah satu solusi terkait pengolahan lahan bekas tambang dan inovasi dalam pengelolaan lahan eks tambang yaitu dengan pembangunan lahan eks tambang sebagai ekowisata. Ekowisata merupakan tipe pariwisata dengan segmen pasar yang memiliki karakteristik spesifik, baik secara demografis, psikografis, maupun geografis. Ekowisata mengutamakan aspek konservasi alam, pemberdayaan sosial budaya, ekonomi masyarakat lokal, serta pembelajaran atau pendidikan. Ekowisata dapat menyatukan komponen biodiversitas flora dan fauna, masyarakat lokal, serta kebudayaan sebagai bentuk implementasi pembangunan yang berkelanjutan. Sehingga, dalam capaiannya dapat menjadi sektor pariwisata yang berkembang dengan baik di Indonesia

Konsep ekowisata merupakan sebuah konsep pembangunan pariwisata dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan. Seperti yang dikemukakan IUCN tahun 1996 bahwa Ekowisata adalah perjalanan bertanggung jawab secara lingkungan dan kunjungan ke kawasan alami, dalam rangka menikmati dan menghargai alam (serta semua ciri-ciri budaya masa lalu dan masa kini) untuk mempromosikan konservasi, memiliki dampak kecil dan mendorong pelibatan sosial ekonomi masyarakat lokal secara aktif sebagai penerima manfaat.

Terkait pemanfaatan lahan bekas tambang, Jika lahan tersebut akan dijadikan kawasan wisata, maka sebaiknya ada regulasi yang jelas dalam peningkatan kualitas lingkungan, sosial budaya, serta ekonomi masyarakat dengan cara menyusun Rancangan Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah [RIPPARDA]. Hal ini berguna untuk mengatur kawasan eks tambang tersebut dapat dijadikan kawasan wisata yang aman bagi manusia dan sehat bagi lingkungan ketika lahan tersebut sudah tidak akan dieksploitasi kembali. Wallahu`alam.

Pustaka

Asmin, F. (2018). Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan: Dimulai dari Konsep Sederhana. https://www.researchgate.net/publication/323309174Ekowisata

https://katadata.co.id/ariemega/berita/5fd9ffbba6c49/membangun-ekowisata-berkelanjutan-di-lahan-bekas-tambang

Iklan

Kumpulan Video Lengkap Maggot Black Soldier Fly

Kumpulan video budidaya maggot / black soldier fly

  1. Dampak Maggot Bagi Cuan dan Keseimbangan Lingkungan https://youtu.be/iHNXuU2ukXU
  2. MODERN BLACK SOLDIER FLY MENJADI PAKAN HEWAN DAN MANUSIA https://youtu.be/2dHsGTHP_ok
  3. Tips Budidaya Maggot Untuk Pemula, Modal Sampah Jadi Rupiah https://youtu.be/ehRZjZEZGhc
  4. Ternak Maggot BSF Skala Rumahan untuk Pakan Ayam https://youtu.be/k5_kNIQ3qYg
  5. Cara Memancing Lalat BSF Liar Datang https://youtu.be/z3kPwTj0MHs
  6. Proses penyiapan magot dewasa menjadi lalat BSF https://youtu.be/1FrbI8lcYbs
  7. Lahan 2 Hektar budidaya lalat bsf,mengolah sampah menjadi berkah https://youtu.be/O81Fwv7czeE
  8. Cara Mengolah Maggot Menjadi Maggot Kering (Dried Maggot) https://youtu.be/dpJaxn76sEA
  9. CARA PEMASARAN MAGGOT BSF https://www.youtube.com/watch?v=O81Fwv7czeE
  10. Webinar BUDIDAYA MAGGOT UNTUK BIOKONVERSI SAMPAH ORGANIK https://youtu.be/sPRpKq39_SI
  11. HOW TO MAKE | MAGGOT OVEN https://youtu.be/Yv8e7ygvEPc
  12. Cara Mengolah Maggot Menjadi Pelet https://youtu.be/eiCs409XGHg

Biodiversitas dan Industri Wisata

Selama beberapa dekade, pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar dan paling cepat berkembang di dunia. Terhitung lebih dari 30% ekspor jasa komersial seluruh dunia berasal dari pariwisata dan lebih dari 6% keseluruhan ekspor terkait dengan barang dan jasa untuk menunjang pariwisata. Pariwisata berdampak besar dan perannya terus meningkat serta berdampak terhadap manusia maupun jasa ekosistem. Bagi banyak negara berkembang, pariwisata menjadi salah satu sumber pendapatan utama dalam menciptakan dan menghasilkan peluang kerja yang sangat dibutuhkan untuk pembangunan sosial-ekonomi.

Pertumbuhan industri pariwisata yang berkelanjutan saat ini terus berkembang seiring dengan semakin menguatnya isu lingkungan. Selain itu konsumen juga semakin menuntut tujuan pariwisata yang lebih bersih, berkelanjutan, dan lebih ramah lingkungan. Tren kualitatif dan kuantitatif ini tentunya memerlukan pengembangan dan pengelolaan produk pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis keanekaragaman hayati. Konsep ini akan menghubungkan pariwisata dengan pemanfaatan sumber daya alam dan pengelolaan konservasi yang berkelanjutan.

Berbagai macam pilihan wisata akan berkaitan erat dengan jasa dan layanan yang dihasilkan dari biodiversitas. Berbagai pilihan yang dilakukan penduduk terkait wisata diantaranya, penduduk sering memilih tempat tertentu untuk menghabiskan waktu luang mereka. Sebagiannya memilih tempat wisata berdasarkan pada karakteristik lanskap alam atau budidaya di daerah tertentu. Sebagian lagi memilih rekreasi dalam kaitannya dengan hewan atau tumbuhan, merawat hewan peliharaan, atau kebun, taman dan cagar alam. Hasil yang diperoleh dari kegiatan wisata tersebut berhubungan dengan kesehatan berupa latihan fisik, dan kebugaran. Selain itu banyak sekali kontribusi wisata terhadap kesehatan fisik dan mental, dan pengentasan gangguan psikososial.

Terkait hal tersebut di atas, maka pengembangan produk pariwisata yang berbasis keanekaragaman hayati harus mengarah pada pembangunan berkelanjutan jangka panjang. Diperlukan usaha yang instensif untuk mempromosikan integrasi sosial dan ekonomi (pendapatan sektor pariwisata) dan partispasi masyarakat lokal. Untuk mencapainya, diperlukan rencana aksi komprehensif yang berfokus pada diversifikasi produk, daya saing dan pembangunan berbasis masyarakat. Titik utama pariwisata berkelanjutan adalah perlindungan dan pengelolaan keanekaragaman hayati, warisan budaya.

Sumber tulisan :

World Health Organization, & Secretariat of the Convention on Biological Diversity. (2015). Connecting Global Priorities: Biodiversity and Human Health. In WHO Press (Issue June 2017). https://doi.org/10.13140/RG.2.1.3679.6565

World Tourism Organization. (2011). Practical Guide for the Development of Biodiversity-based Tourism Products. In Practical Guide for the Development of Biodiversity-based Tourism Products (Second). World Tourism Organization. https://doi.org/10.18111/9789284413409