Selama beberapa dekade, pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar dan paling cepat berkembang di dunia. Terhitung lebih dari 30% ekspor jasa komersial seluruh dunia berasal dari pariwisata dan lebih dari 6% keseluruhan ekspor terkait dengan barang dan jasa untuk menunjang pariwisata. Pariwisata berdampak besar dan perannya terus meningkat serta berdampak terhadap manusia maupun jasa ekosistem. Bagi banyak negara berkembang, pariwisata menjadi salah satu sumber pendapatan utama dalam menciptakan dan menghasilkan peluang kerja yang sangat dibutuhkan untuk pembangunan sosial-ekonomi.
Pertumbuhan industri pariwisata yang berkelanjutan saat ini terus berkembang seiring dengan semakin menguatnya isu lingkungan. Selain itu konsumen juga semakin menuntut tujuan pariwisata yang lebih bersih, berkelanjutan, dan lebih ramah lingkungan. Tren kualitatif dan kuantitatif ini tentunya memerlukan pengembangan dan pengelolaan produk pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis keanekaragaman hayati. Konsep ini akan menghubungkan pariwisata dengan pemanfaatan sumber daya alam dan pengelolaan konservasi yang berkelanjutan.
Berbagai macam pilihan wisata akan berkaitan erat dengan jasa dan layanan yang dihasilkan dari biodiversitas. Berbagai pilihan yang dilakukan penduduk terkait wisata diantaranya, penduduk sering memilih tempat tertentu untuk menghabiskan waktu luang mereka. Sebagiannya memilih tempat wisata berdasarkan pada karakteristik lanskap alam atau budidaya di daerah tertentu. Sebagian lagi memilih rekreasi dalam kaitannya dengan hewan atau tumbuhan, merawat hewan peliharaan, atau kebun, taman dan cagar alam. Hasil yang diperoleh dari kegiatan wisata tersebut berhubungan dengan kesehatan berupa latihan fisik, dan kebugaran. Selain itu banyak sekali kontribusi wisata terhadap kesehatan fisik dan mental, dan pengentasan gangguan psikososial.
Terkait hal tersebut di atas, maka pengembangan produk pariwisata yang berbasis keanekaragaman hayati harus mengarah pada pembangunan berkelanjutan jangka panjang. Diperlukan usaha yang instensif untuk mempromosikan integrasi sosial dan ekonomi (pendapatan sektor pariwisata) dan partispasi masyarakat lokal. Untuk mencapainya, diperlukan rencana aksi komprehensif yang berfokus pada diversifikasi produk, daya saing dan pembangunan berbasis masyarakat. Titik utama pariwisata berkelanjutan adalah perlindungan dan pengelolaan keanekaragaman hayati, warisan budaya.
Sumber tulisan :
World Health Organization, & Secretariat of the Convention on Biological Diversity. (2015). Connecting Global Priorities: Biodiversity and Human Health. In WHO Press (Issue June 2017). https://doi.org/10.13140/RG.2.1.3679.6565
World Tourism Organization. (2011). Practical Guide for the Development of Biodiversity-based Tourism Products. In Practical Guide for the Development of Biodiversity-based Tourism Products (Second). World Tourism Organization. https://doi.org/10.18111/9789284413409