Pada dasarnya semua makhluk hidup termasuk manusia dalam kehidupan sehari-harinya sangat bergantung pada keanekaragaman hayati. Meskipun ketergantungan tersebut, bisa dilihat secara kasat mata seperti petani, pekebun, atau pencari kayu di hutan dan dengan cara yang tidak selalu terlihat seperti : pegawai dan wirausaha yang menjualbelikan jasa ekosistem. Pada akhirnya produk dan jasa ekosistem (seperti ketersediaan air tawar, makanan dan sumber bahan bakar) sangat diperlukan untuk mendukung kesehatan manusia dan mendapatkan mata pencaharian yang produktif.
Hilangnya keanekaragaman hayati dapat memiliki dampak langsung yang signifikan terhadap kesehatan manusia jika jasa ekosistem tidak lagi memadai untuk memenuhi kebutuhan sosial. Secara tidak langsung, perubahan dalam jasa ekosistem mempengaruhi mata pencaharian, pendapatan, migrasi lokal dan, kadang-kadang, bahkan dapat menyebabkan atau memperburuk konflik politik.
Selain itu, keanekaragaman hayati mikroorganisme, flora dan fauna memberikan manfaat yang luas bagi ilmu biologi, kesehatan, dan farmakologi. Penemuan medis dan farmakologis yang signifikan dibuat melalui pemahaman yang lebih besar tentang keanekaragaman hayati bumi. Hilangnya keanekaragaman hayati dapat membatasi penemuan pengobatan potensial untuk banyak penyakit dan masalah kesehatan.
Ada kekhawatiran yang berkembang tentang konsekuensi kesehatan dari hilangnya keanekaragaman hayati. Perubahan keanekaragaman hayati mempengaruhi fungsi ekosistem dan gangguan ekosistem yang signifikan dapat mengakibatkan barang dan jasa ekosistem yang menopang kehidupan. Hilangnya keanekaragaman hayati juga berarti bahwa kita kehilangan, sebelum ditemukan, banyak bahan kimia dan gen alam, dari jenis yang telah memberikan manfaat kesehatan yang sangat besar bagi umat manusia.
Sumber tulisan