Arsip Tag: Konservasi

PRAKTIKUM 2 PERSIAPAN SAMPLING, IDENTIFIKASI DAN KOLEKSI BIOTA MANGROVE

Nama Praktikum : KONSERVASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA HAYATI (JCPB 372)

Waktu                                    :          

Selasa, 22 Oktober 2019

Tempat                       :          

Lab Biologi Umum – FMIPA ULM

Capaian Pembelajaran         :          

  1. Peserta praktikum mampu mengidentifikasikan alat-alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum KPSDH pada ekosistem mangrove di Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut
  2. Peserta praktikum mampu mendeskripsikan langkah kerja pengambilan sampel praktikum KPSDH pada ekosistem mangrove di Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut
  3. Peserta praktikum mampu menentukan titik-titik pengambilan sampel pada ekosistem mangrove Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut menggunakan peta digital (google maps)
  4. Peserta praktikum memahami cara identifikasi sampel yang akan diambil dari ekosistem mangrove di Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut
  5. Peserta praktikum memahami cara koleksi dan pengawetan sampel yang diambil dari ada ekosistem mangrove di Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut

Integrasi penelitian   :

Penelitian PDUPT berjudul : Aplikasi konservasi timpakul dan moluska pada ekosistem mangrove terhadap pencemaran logam berat

Tujuan Praktikum

  1. Mengidentifikasikan alat-alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum KPSDH pada ekosistem mangrove di Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut
  2. Mendeskripsikan langkah kerja pengambilan sampel praktikum KPSDH pada ekosistem mangrove di Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut
  3. Menentukan titik-titik pengambilan sampel pada ekosistem mangrove Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut menggunakan peta digital (google maps)
  4. Memahami cara identifikasi sampel yang akan diambil dari ekosistem mangrove di Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut
  5. Memahami cara koleksi dan pengawetan sampel yang diambil dari ada ekosistem mangrove di Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut

Metode Praktikum :

  1. Mahasiswa menuliskan alat-alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum KPSDH pada ekosistem mangrove di Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut. Sesuaikan dengan tugas kelompok masing-masing!
  2. Mahasiswa mendeskripsikan langkah kerja pengambilan sampel praktikum KPSDH pada ekosistem mangrove di Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut.
    • Tuliskan langkah kerja yang akan dilakukan untuk mengambil sampel dalam praktikum KPSDH pada ekosistem mangrove di Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut.
    • Perhatikan : sesuaikan langkah kerjanya dengan tugas kelompok masing-masing!
  3. Menentukan titik-titik pengambilan sampel pada ekosistem mangrove Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut menggunakan peta digital (google maps) yakni Ekowisata mangrove Pagatan Besar dan Hutan muara Pagatan Besar, masing-masing sejumlah tiga titik sampling.
  4. Memahami cara identifikasi sampel yang akan diambil dari ekosistem mangrove di Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut. Mencari dan menyediakan buku identifikasi sampel sesuai dengan tugas kelompok masing-masing!
  5. Memahami cara koleksi dan pengawetan sampel yang diambil dari ada ekosistem mangrove di Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut.
    • Cara membuat herbarium
    • Cara membuat awetan sampel basah
    • Cara membuat awetan kering basah
Kelompok Identifikasi Sampel
Kelompok 1 Jenis-jenis vegetasi pada ekosistem mangrove
Kelompok 2 Jenis-jenis native species pada ekosistem mangrove
Kelompok 3 Jenis-jenis keystone species pada ekosistem mangrove
Kelompok 4 Tumbuhan mayor dan minor pada ekosistem mangrove
Kelompok 5 Tumbuhan mayor dan minor pada ekosistem mangrove
Kelompok 6 Jenis-jenis serangga dan kepiting pada ekosistem mangrove
Kelompok 7 Jenis-jenis koneksi, edge, dan patch pada ekosistem mangrove
Kelompok 8 Konservasi insitu dan eksitu pada ekosistem mangrove
Kelompok 9 Resiko pencemaran dan gangguan pada ekosistem mangrove

Hasil Praktikum :

  1. Data mengenai alat-alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum KPSDH pada ekosistem mangrove di Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut
  2. Data mengenai deskripsi langkah kerja pengambilan sampel praktikum KPSDH pada ekosistem mangrove di Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut
  3. Data mengenai titik-titik pengambilan sampel pada ekosistem mangrove Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut menggunakan peta digital (google maps)
  4. Data mengenai cara identifikasi sampel yang akan diambil dari ekosistem mangrove di Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut
  5. Data mengenai cara koleksi dan pengawetan sampel yang diambil dari ada ekosistem mangrove di Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut

HAK CIPTA ADA PADA PENULIS :

DILARANG MENGCOPY PASTE TANPA MENCANTUMKAN TAUTAN PENULIS!

Iklan

Jadwal kegiatan praktikum Konservasi Pengelolaan Sumber Daya Hayati

Tanggal Kegiatan
Selasa, 15 Oktober 2019 Pukul 11.00 – 14.00 Lab Biologi Umum Praktikum 1. Persiapan praktikum lapangan ke Desa Pagatan Besar (1) Konsep Ekologi Mangrove
Selasa, 22 Oktober 2019 Pukul 11.00 – 14.00 Lab Biologi Umum Praktikum 2. Persiapan praktikum lapangan ke Desa Pagatan Besar (2) persiapan sampling, identifikasi dan koleksi biota Mangrove
Sabtu, 26 Oktober 2019 Pukul 08.00 – 10.00 Desa Pagatan Besar Praktikum 3. Konservasi SUDAH : Bioprospecting Kelompok 1.Tingkat organisasi pada yang beranekaragam pada ekosistem mangrove Kelompok 2.Adanya hewan asli (native species) pada ekosistem mangrove Kelompok 3.Adanya keystone species (ecosystem engineer)- jenis biota perekayasa pada ekosistem mangrove Kelompok 4.Population viability/thresholds/daya hidup – PVA (Analisis Viabilitas Populasi) pada ekosistem mangrove Kelompok 5.Ecological resilience – Kelentingan ekologis pada ekosistem mangrove Kelompok 6.Disturbances – Gangguan pada ekosistem mangrove Kelompok 7.Connectivity/fragmentation – Jembatan/pemisahan pada ekosistem mangrove Kelompok 8.Coarse and fine filter approach – Pendekatan saringan kapsar dan halus pada ekosistem mangrove Kelompok 9.Analisis risiko untuk membuat keputusan pada ekosistem mangrove
Ahad, 27 Oktober 2019 Pukul 10.00 – 12.00   Desa Pagatan Besar Praktikum 4. Pengelolaan SDH : Bisnis Biodiversitas Praktikum 1. Pengolahan ikan (goreng, dipepes) Kelompok 1 – 7 Praktikum 2 pengolahan jeruju (teh, tempura) Kelompok 8 – 9
Selasa, 29 Oktober 2019 Pukul 11.00 – 14.00 Lab Biologi Umum Praktikum 5 Analisis data : deskriptif, perbandingan dan korelasi, kuesioner. Presentasi. Final Praktikum

Pengertian dan konsep konservasi

Konservasi berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata “Conservation” yang berati pelestarian atau perlindungan. Konservasi adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh manusia untuk melestarikan lingkungan (ekosistem secara keseluruhan) dengan tetap memperhatikan manfaat yang bisa didapatkan pada saat itu dan mempertahankan keberadaan setiap komponen-konponen lingkungan untuk pemanfaatan di masa yang akan datang. Konservasi bisa juga disebut dengan usaha pelestarian ataupun perlindungan (Sora, 2015).

Apa yang harus dikonservasi ?

Pada intinya konservasi adalah usaha untuk melestarikan dan melindungi keanekaragaman hayati (biodiversitas). Keanekaragaman hayati adalah kekayaan atau bentuk kehidupan di bumi, baik tumbuhan, hewan, mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, maupun ekosistem, serta proses-proses ekologi yang dibangun menjadi lingkungan hidup. Frasa keanekaragaman hayati sendiri sering pula disebut sebagai biodiversitas. Biodiversitas ini dapat kita temui di sekitar kita, berbagai makhluk hidup yang kita temui menggambarkan adanya perbedaan-perbedaan antara makhluk hidup yang saling menyeimbangkan. Biodiversitas dapat terjadi pada berbagai tingkatan kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Secara garis besar biodiversitas ini dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem (Ardiansyah, 2107).

Tujuan konservasi :

Beberapa tujuan konservasi, yang diantaranya sebagai berikut ini (Sora, 2015) :

  • Yang pertama, untuk memelihara maupun melindungi tempat-tempat yang dianggap berharga supaya tidak hancur, berubah atau punah.
  • Yang kedua, untuk menekankan kembali pada pemakaian bangunan lama supaya tidak terlantar, disini maksudnya apakah dengan cara menghidupkan kembali fungsi yang sebelumnya dari bangunan tersebut atau mengganti fungsi lama dengan fungsi baru yang memang diperlukan.
  • Yang ketiga, untuk melindungi benda-benda sejarah atau benda jaman purbakala dari kehancuran atau kerusakan yang diakibatkan oleh faktor alam, mikro organisme dan kimiawi.
  • Yang keempat, untuk melindungi benda-benda cagar alam yang dilakukan secara langsung yaitu dengan cara membersihkan, memelihara dan memperbaiki baik itu secara fisik maupun secara langsung dari pengarauh berbagai macam faktor, misalnya seperti faktor lingkungan yang bisa merusak benda-benda tersebut.

Manfaat Konservasi.

Manfaat dari kawasan konservasi terhadap ekosistem, yang diantaranya sebagai berikut ini : (1) Untuk melindungi kekayaan ekosistem alam dan memelihara proses – proses ekologi maupun keseimbangan ekosistem secara berkelanjutan. (2) Untuk melindungi spesies flora dan fauna yang langka atau hampir punah. (3) Untuk melindungi ekosistem yang indah, menarik dan juga unik. (4) Untuk melindungi ekosistem dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor alam, mikro organisme dan lain-lain. dan (5) Untuk menjaga kualitas lingkungan supaya tetap terjaga, dan lain sebagainya (Sora, 2015).

Jika dari segi ekonomi : (2) Untuk mencegah kerugian yang diakibatkan oleh sistem penyangga kehidupan misalnya kerusakan pada hutan lindung, daerah aliran sungai dan lain-lain. Kerusakan pada lingkungan akan menimbulkan bencana dan otomatis akan mengakibatkan kerugian. (2) Untuk mencegah kerugian yang diakibatkan hilangnya sumber genetika yang terkandung pada flora yang mengembangkan bahan pangan dan bahan untuk obat-obatan (Sora, 2015).

Mengapa harus dikonservasi (dilestarikan dan dilindungi)?

  1. Perintah dari Allah kepada manusia untuk beribadah hanya kepada-Nya dan bertakwa dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
  2. Sustainability (keberlanjutan) kehidupan manusia di muka bumi untuk menjalankan fungsinya sebagai khalifah (pelaksana)
  3. Life-time (kualitas dan kuantitas kehidupan) yang lebih baik serta barokah dalam semua aspek kehidupan.

Metode dan Cara Konservasi

Umumnya metode konservasi ada dua macam yaitu konservasi in-situ (mempertahankan habitat asli) dan konservasi ex-situ (melindungi di habitat luar). Adapun masing-masing metode memiliki cara konservasi yang berbeda. Konservasi in-situ dapat dilakukan dengan cara : 1). Identifikasi, 2).Inventarisasi, 3).Pemantauan, 4).Pembinaan habitat dan populasi, 5).Penyelamatan jenis, 6).Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan. Konservasi ex-situ dapat dilakukan dengan cara : 1). Pemeliharaan, 2).Pengembangbiakan, 3).Pengkajian, Penelitian & Pengembangan, 4).Rehabilitasi Satwa dan 5).Penyelamatan jenis.

Pustaka

Al Quran Al Karim. Departemen Agama RI.

Ardiansyah, T. (2107). Keanekaragaman Hayati: Pengertian, Tingkatan, dan Klasifikasi. Retrieved October 9, 2019, from https://foresteract.com/keanekaragaman-hayati/

Sora, N. (2015). Pengertian konservasi dan tujuannya serta manfaatnya terjelas. Retrieved from http://www.pengertianku.net/2015/08/pengertian-konservasi-dan-tujuannya-serta-manfaatnya.html

Aplikasi Konservasi Menggunakan Pendekatan Filter Halus

Dalam dekade terakhir, ada peningkatan fokus pada tindakan konservasi yang dapat membantu spesies individu mengatasi lingkungan yang berubah dengan cepat. Memahami dampak perubahan iklim pada satu spesies hampir secara universal melibatkan prediksi di mana iklim cenderung cocok untuk spesies di masa depan (dengan demikian memfasilitasi terjadinya) mengingat perubahan iklim yang diharapkan.

Metode yang disukai untuk membuat prediksi menggunakan model distribusi spesies (SDM), atau disebut sebagai model ceruk lingkungan atau model amplop bioklimatik) untuk secara matematis mentransfer hubungan distribusi iklim saat ini ke masa depan ke iklim masa depan yang diprediksi, menghasilkan permukaan kesesuaian iklim baru untuk suatu wilayah tertentu.42 Validitas menggunakan distribusi saat ini untuk membuat prediksi lintas waktu telah didukung dan dikritik sebagai alternatif.

Meskipun tidak sempurna, SDM masih dianggap sebagai alat terbaik untuk memprediksi kesesuaian wilayah di masa depan untuk spesies, dan penggabungan kemampuan penyebaran, interaksi biotik, dan mekanisme fisiologis secara eksplisit akan membantu menjembatani kesenjangan antara di mana iklim yang cocok akan terjadi untuk suatu spesies dan di mana spesies tersebut berada. itu sendiri akan terjadi. Sementara itu, SDM merupakan komponen mendasar dari banyak strategi yang dibahas di bawah ini untuk melestarikan spesies di bawah perubahan iklim.

Dalam pendekatan penyaringan halus untuk konservasi, langkah pertama adalah memprioritaskan spesies mana yang membutuhkan upaya konservasi. Karena perubahan iklim menimbulkan risiko baru bagi spesies, itu mengharuskan para ilmuwan untuk menyesuaikan perhitungan mereka tentang seberapa serius setiap spesies berada dalam kelompok tertentu (termasuk Daftar Merah Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) yang banyak digunakan).

Metode terbaru untuk menyuntikkan perubahan iklim ke dalam prioritas spesies tunggal. Skema ini melibatkan mengukur berbagai segi kerentanan spesies. Di sini, kerentanan didefinisikan sebagai kombinasi dari paparan spesies terhadap dampak iklim, kepekaan intrinsiknya terhadap dampak-dampak tersebut, dan kapasitas adaptif perilaku atau evolusi untuk merespons lingkungan yang berubah.

Pustaka :

Tingley, M. W., Darling, E. S., & Wilcove, D. S. (2014). Fine- and coarse-filter conservation strategies in a time of Climate Change. Ann. N.Y. Acad. Sci. 1322 ISSN 0077-8923, 92–109.

KPSDH – Pertemuan 2. Pedoman Penilaian

Pada pertemuan kedua ini kita akan membahas mengenai komponen penilaian dosen, penilaian mahasiswa dan teknis praktikum di lapangan. Silakan diperhatikan, Tabel 1. di bawah ini menjelaskan mengenai komponen penilaian terhadap dosen yakni kehadiran, materi kuliah, sumber bahan kuliah, referensi, kemudahan materi, penguasaan dosen, materi baru, latihan dan pembahasan, membantu pembelajaran dan lain-lain.

Tabel 1. Komponen penilaian terhadap dosen

Penilaian terhadap Dosen

Tabel 2. di bawah ini juga menjelaskan mengenai komponen penilaian terhadap mahasiswa yakni komponen kehadiran, materi kuliah, sumber bahan kuliah, referensi, kemudahan materi, penguasaan dosen, materi baru, latihan dan pembahasan, membantu pembelajaran dan lain-lain.

Tabel 2. Komponen penilaian terhadap mahasiswa

Penilaian terhadap Mahasiswa

Ketentuan lain mengenai penyelenggaraan mata kuliah dan praktikum Konservasi dan PSDH antara lain :

  1. Semua praktikum Konservasi dan PSDH sebisanya akan dibawa ke lapangan, karena real case-nya ada dilapangan, jadi tidak hanya “bekisah” saja.
  2. Akan diadakan pemberitahuan kepada mahasiswa mengenai apa-apa saja yang akan dikerjakan di lapangan, target dan capaiannnya dengan jelas, begitu juga sistem penilaiannya. Namun semua mahasiswa juga harus mengusahakan hadir perangkat memadai, pulsa telekomunikasi, serta pulsa akses internet dan keaktifan koordinasi dengan sesama mahasiswa, asisten dan juga dosen.
  3. Dalam proses penilaian akan diberikan ruang seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk menunjukkan kemampuannya secara maksimal, bukan seleksi kemampuan tapi promosi kemampuan mahasiswa secara maksimal. Hal ini ditempuh dengan cara memiilih instrumen pendukung penilaiannya secara optimal.
  4. Kuliah Konservasi dan PSDH dbagi menjadi 16 x pertemuan sesuai dengan jumlah dosen pengajar dan di dalamnya sudah termasuk evaluasi. Evaluasi dilakukan pada saat mahasiswa sudah dianggap memenuhi kompetensi topik yang diberikan, baik single thopic atau pun colective thopic.
  5. Kompetensi disusun berdasarkan acuan atau kenyataan bahwa “kita tidak bisa mengubah batu bara menjadi intan”. Maka kompetensi akan ditinjau dari aspek perspektif, strategis, tapi tetap berpegang pada prinsip “semua mahasiswa pasti belajar, cuma waktu dan expektasinya berbeda-beda”.
  6. Dosen pengajar hanya bertugas memberikan inspirasi kepada mahasiswa tapi tidak paksa mereka untuk mengikuti keinginan mutlak dosen. Selain hal ini tidak berguna juga karena masalah yang akan dihadapi mereka (mahasiswa) ke depan nanti tidak pernah sama dengan masalah dosen sekarang.
  7. Penyelengaraan kegiatan ke lapangan akan dikompromikan waktunya dengan berbagai kondisi, Jikalau dosen memberikan tugas ke mahasiswa maka dosen harus tanggung berjawab mampu mendampingi dan menyelesaikan masalah, kemudian mahasiswa tanggung berjawab menyelesaikan komitmen yang sudah disepakati bersama dengan aktif komunikasi.
  8. Dosen tidak mengeksploitasi mahasiswa untuk mengumpulkan data demi kepentingan sendiri, namun harus ada manfaat yang jelas dan bisa diterima oleh mahasiswa. Dalam hal ini, instruksi yang diberikan harus sangat jelas, termasuk agreements dan serta akibatnya yang tidak boleh merugikan mahasiswa terutama dari sisi waktu.

Silakan komentar dan saran diberikan pada kolom komentar serta pengembangan keilmuan Konservasi dan PSDH juga melalui tautan ini!

KPSDH – Pertemuan 1. RPKPS

Deskripsi singkat :

Didalam mata kuliah Konservasi dan PSDH (Pengelolaan Sumber Daya Hayati) ini mahasiswa diberikan pengertian-pengertian tentang : penciptaan alam semesta serta penyediaan sumber daya bagi manusia, kewajiban bersyukur atas karunia sumber daya alam hayati dan bersabar atas keterbatasan, pembagian sumberdaya alam hayati dan non hayati, mekanisme hilangnya / pemiskinan sumberdaya alam hayati, prinsip-prinsip dan strategi konservasi dan pengelolaan sumber daya hayati, upaya konservasi dan PSDH (Pengelolaan Sumber Daya Hayati) di kawasan lindung, dan meningkatkan kapasitas manusia guna melestarikan sumberdaya alam hayati.

Standar Kompetensi :

Menanamkan pengertian kepada mahasiswa akan pentingnya : bersyukur kepada Rabb yang menyediakan sumber daya untuk manusia, konservasi dan PSDH (Pengelolaan Sumber Daya Hayati) sehingga sumberdaya alam hayati dapat tetap lestari bagi generasi sekarang maupun yang akan datang.

Dasar Kompetensi :

Setelah selesai mengikuti mata kuliah Konservasi dan PSDH (Pengelolaan Sumber Daya Hayati)ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan tentang :

  1. Kewajiban mengenal Pencipta Alam Semesta, bersyukur atas pemberiannya, dan bersabar atas keterbatasan yang ada.
  2. Pengertian sumberdaya alam hayati dan non hayati dan mekanisme hilangnya keanekaragaman hayati.
  3. Prinsip-prinsip konservasi dan pengelolaan sumber daya hayati
  4. Strategi konservasi dan pengelolaan sumber daya hayati
  5. Kawasan Lindung di setiap ekosistemdan upaya konservasi dan PSDH (Pengelolaan Sumber Daya Hayati) di kawasan lindung,
  6. Pengenalan penduduk setempat dan hubungannya dengan kawasan lindung.
  7. Meningkatkan kapasitas manusia guna melestarikan sumberdaya alam hayati.

PEMBAGIAN KELOMPOK DISKUSI MK Konservasi dan PSDH

Kelompok 1 : Pengertian sumberdaya alam hayati dan non hayati dan mekanisme hilangnya keanekaragaman hayati.

Kelompok 2 : Prinsip-prinsip konservasi dan pengelolaan sumber daya hayati

Kelompok 3 : Strategi konservasi dan pengelolaan sumber daya hayati

Kelompok 4 :Kawasan Lindung di setiap ekosistemdan upaya konservasi dan PSDH (Pengelolaan Sumber Daya Hayati) di kawasan lindung,

Kelompok 5 : Pengenalan penduduk setempat dan hubungannya dengan kawasan lindung.

Kelompok 6 : Meningkatkan kapasitas manusia guna melestarikan sumberdaya alam hayati.

Rencana Kegiatan :

Minggu 1 : Pendahuluan, Silabus, Kontrak Kerja, dan Perencanaan Praktikum

Minggu 2 : Presentasi mengenai : Penciptaan Alam Semesta, bersyukur atas pemberiannya, dan bersabar atas keterbatasan yang ada

Minggu 3 : Diskusi kelompok 1 sd kelompok 6 : Presentasi

Minggu 4 : Identifikasi konservasi dan pengelolaan sumber daya hayati (Studi Kasus di Kabupaten Tanah Laut)

Minggu 5. Analisis deskriptif dan SWOT konservasi dan pengelolaan sumber daya hayati (Studi Kasus di Kabupaten Tanah Laut)

Minggu 6. Perencanaan konservasi dan pengelolaan sumber daya hayati (Studi Kasus di Kabupaten Tanah Laut)

Minggu 7 : Praktik konservasi dan pengelolaan sumber daya hayati (Studi Kasus di Kabupaten Tanah Laut)

Referensi :

  1. Al-Quran dan Terjemahan. Departemen Agama, Republik Indonesia.
  2. Abdurrahim. U.A.A. 2015. Ilmu Pengetahuan Alam Dalam Al Qur’an dan Hadits. ISBN. 978-979-153070-7-0. Cetakan Pertama. Penerbit Hikmah Anak Sholih, Yogyakarta.
  3. Anonim. 1995. Strategi Keanekaragaman Hayati Global. Gramedia . Jakarta;
  4. Hardjo Soemantri. 1991. Konservasi SDAH dan Ekosistemnya. UGM. Yogyakarta;
  5. John and Kathy Mac Kinnon. 1993. Pengelolaan Kawasan Yang dilindungi Di
    Daerah Tropis. Gajah Mada Press. Yogyakarta;
  6. Soerianegara I. 1998. Pengelolaan Sumberdaya Alam. Dan Lingkungan . IPB.
    Bogor;
  7. Mangunjaya, F.M. 2006. Hidup Harmonis dengan Alam. Esai esai Pembangunan
    Lingkungan, Konservasi dan Keanekaragaman Hayati. Yayasan Obor Indonesia.
  8. Mochamad Indrawan, Richard B. Primack dan Jatna Supriatna. 2007. Biologi
    Yayasan Obor Indonesia.
  9. Kadarsah, A. 2015. Waterbirds Biodiversity And Attendance In Rhizophora Sp. Mangrove Stands Of Varying Planting Ages. TWJ VOLUME 1 No.1 NOVEMBER 2015 ISSN : 2338-7653. http://twj.unlam.ac.id/index.php/twj/article/download/7/6.

  10. Kadarsah, A., dan Krisdianto. (2016). Identification And Characterization Of Anthropogenic Activities And Its Effect On Wetlands Ecological Functions : Simulation Case Of Riam Kanan River In Banjar District. Presented at International Conference of the Society for Indonesian Biodiversity (ICB). May 29, 2016. Padjadjaran University, Bandung. Alamat : http://biodiversitas.mipa.uns.ac.id/S/gen/pdf/A0304aaALL.pdf.

  11. Kadarsah, A. & Susilawati, I. O. (2018). Kajian Perbandingan Luas Pekarangan dan Kearifan Lokal Jenis Tanaman Obat di Pesisir pantai Kabupaten Tanah Laut. Jurnal Biodjati, 3 (1), 36-46.

Tugas tambahan :

  1. Silakan klik tautan berikut ini untuk mengisi biodata terkait materi kuliah Konservasi dan Pengelolaan Sumber Daya Hayati!
  2. Jangan lupa berikan komentar terkait tulisan pada website ini!

Penilaian :

NO KOMPONEN PERSENTASE PENGAJAR
1 TUGAS 1 10 ANANG KADARSAH,S.Si.,M.Si.
2 UTS 1 20 ANANG KADARSAH,S.Si.,M.Si.
3 PRAKTIKUM 1 20 ANANG KADARSAH,S.Si.,M.Si.
4 TUGAS 2 10 DR. DRS. KRISDIANTO, M.Sc.
5 PRAKTIKUM 2 20 DR. DRS. KRISDIANTO, M.Sc.
6 UAS 20 DR. DRS. KRISDIANTO, M.Sc.
TOTAL 100